New York (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah keputusan terbaru Federal Reserve AS tentang kebijakan moneternya.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 11,60 poin atau 0,04 persen, menjadi 28.734,45. Padahal indeks 30-saham unggulan ini telah melonjak lebih dari 221 poin pada awal perdagangan.

Indeks S&P 500 turun tipis 2,84 poin atau 0,09 persen, menjadi berakhir pada 3.273,40 poin. Sementara Indeks Komposit Nasdaq sedikit menguat 5,48 poin atau 0,06 persen, menjadi ditutup pada 9.275,16 poin.

Baca juga: Wall Street menguat setelah catat hari terburuk dalam tiga bulan

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor industrial menguat 1,1 persen, memimpin kenaikan sektoral. Namun sektor energi mundur kembali 0,65 persen, menjadikannya sektor dengan kinerja terburuk.

Federal Reserve AS pada Rabu (29/1), membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah dan mempertahankan sikap menunggu dan melihat setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter pertamanya pada 2020.

"Komite menilai bahwa sikap kebijakan moneter saat ini sesuai untuk mendukung ekspansi berkelanjutan kegiatan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi yang kembali ke tujuan simetris Komite dua persen," kata The Fed dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan, merujuk pada komite pembuatan kebijakan bank sentral.

Baca juga: Bursa Saham Tokyo merosot, setelah Wall Street mundur dan yen menguat

Wall Street juga mengikuti secara cermati hasil triwulanan dari perusahaan-perusahaan besar.

Saham Apple naik 2,09 persen pada penutupan Rabu (29/1). Raksasa teknologi AS ini sehari sebelumnya melaporkan rekor pendapatan 91,8 miliar dolar AS untuk kuartal pertama tahun fiskal 2020 yang didorong oleh kenaikan penjualan iPhone selama periode tersebut.

Baca juga: Wall Street tumbang akibat kekhawatiran dampak ekonomi dari corona

Anggota Dow lainnya, McDonald, membukukan hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan, mengirim sahamnya naik sekitar 1,9 persen.

Dari perusahaan-perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hasil kuartalan sejauh ini, sekitar 70 persen membukukan laba lebih kuat dari yang diperkirakan, menurut penyedia data keuangan FactSet.

Baca juga: Kekhawatiran virus korona meningkat, Wall Street dilanda aksi jual

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020