Jakarta (ANTARA) - Kisah dimulai saat Hassan Munas (Hairul Azreen) pulang ke kampung halamannya setelah beberapa tahun ia meninggalkan keluarganya demi gabung militer.

Keputusan Hassan untuk mengabdi sebagai tentara didasari oleh keinginannya untuk mengatasi ‘iblis’ dalam dirinya dan menjauh sejenak dari ketidakadilan yang dialami keluarga dan komunitasnya.

Daerah tempat tinggal Hassan sendiri sejak dulu dikuasai dan ditindas oleh pemilik pabrik dan mafia bernama Raja (Dain Said).

Bertahun-tahun berlalu, rupanya keadaan di kampung halamannya masih sama. Hassan bertekad untuk menghapuskan penindasan dari Raja bersama adik perempuannya, Zain (Fifi Azmi).

Baca juga: Yayan Ruhian gabungkan aneka bela diri dalam koreografi film "Wira"

Baca juga: Hairul Azreen idolakan sosok Yayan Ruhian

 
Hairul Azreen dalam cuplikan film "Wira" (2019). (ANTARA/HO)


Ada dua pilihan agar mereka aman, mengikuti pertandingan MMA sebagai cara untuk mengalahkan dominasi Raja, atau memilih untuk meninggalkan daerahnya untuk menghindari ancaman-ancaman dari Raja.

Kedua pilihan itu mempunyai konsekuensi masing-masing. Apabila mereka bertarung, maka perlu usaha keras karena anak-anak buah Raja, termasuk Vee (Ismi Melinda) dan Ifrit (Yayan Ruhian) memiliki kemampuan beladiri yang hebat.

Lebih mudah bagi keduanya untuk menghindar dan pergi, namun mereka akan kehilangan semua yang telah mereka bangun, termasuk harga diri.

Ketegangan segera dibangun di awal film dan berhasil menimbulkan rasa "tak nyaman" bagi penonton. Emosi mendebarkan yang dibangun sejak awal film terus dihidupkan dari adegan satu ke yang lain dengan runut.

Pengambilan gambar yang mendukung jalannya cerita pun cukup variatif di film ini. Terdapat sebuah adegan yang diambil dengan teknik pengambilan gambar secara one-shot - dimana adegan demi adegan terus bersambung tanpa adanya pemotongan gambar (cut).

Baca juga: Alasan sutradara Adrian Teh kembali buat film "action"

Baca juga: Ismi Melinda merasa tertantang main film laga "Wira"

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020