Pengaruh virus corona besar terhadap ekonomi global kalau tidak segera teratasi
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka menguat seiring investor mengambil posisi beli memanfaatkan saham-saham yang harganya sudah terkoreksi.

IHSG dibuka menguat 17,05 poin atau 0,28 persen menjadi 6.130,10. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,52 poin atau 0,45 persen menjadi 1.004,84.

Baca juga: Masih "wait and see" virus corona, IHSG Rabu ditutup menguat tipis

Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, Kamis mengatakan koreksi harga saham dalam beberapa hari terakhir ini dijadikan momentum sebagian investor melakukan akumulasi beli saham sehingga IHSG bergerak naik.

"Momentum koreksi saham hari sebelumnya dimanfaatkan oleh investor melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka menengah hingga panjang," katanya.

Saat ini, lanjut dia, secara teknikal IHSG sedang berada dalam konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikan lebih tinggi.

Direktur Utama Foster Asset Management Andreas Yasakasih menambahkan sentimen wabah virus corona dapat menjadi faktor yang bisa menahan kenaikan IHSG lebih tinggi.

"Masalah virus corona masih menjadi perhatian investor, investor wait and see, butuh konfirmasi mengenai penanganannya bagi yang telah terkontaminasi," ujarnya.

Menurut dia, hal itu dikarenakan dampak wabah virus corona dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global, karena segala target yang dicanangkan dalam mendorong perekonomian dapat menjadi tidak berjalan sesuai harapan.

"Pengaruh virus corona besar terhadap ekonomi global kalau tidak segera teratasi," ucapnya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei melemah 233,80 poin (1,00 persen) ke 23,145,60, indeks Hang Seng turun 195,40 poin (0,72 persen) ke 26.965,19, dan indeks Straits Times melemah 0,70 poin (0,02 persen) ke posisi 3.181,87.

Baca juga: Bursa saham Hong Kong dibuka 0,48 persen lebih rendah
Baca juga: Tertekan laporan laba mengecewakan, saham Tokyo dibuka melemah


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020