Jakarta (ANTARA) - Sofia Kenin meminta maaf kepada fans tuan rumah pada Australia Open dan mengatakan teleponnya "meledak" setelah unggulan 14 itu mengalahkan Ashleigh Barty pada semifinal, Kamis.

Petenis Amerika kelahiran Moscow itu mencapai final Grand Slam pertamanya dengan kemenangan mengejutkan 7-6 (8/6), 7-5 atas petenis Australia unggulan teratas sekaligus favorit tuan rumah.

Baca juga: Tundukkan Barty, Kenin melaju ke final Australia Open

Kenin akan melawan pemain bukan unggulan Garbine Muguruza pada final, Sabtu, setelah petenis Spanyol itu mengalahkan unggulan keempat Simona Halep.

"Saya ingin pertama minta maaf kepada semua fans Australia," kata petenis berusia 21 tahun Kenin seperti dikutip AFP.

"Saya tahu mereka menginginkan dia (Barty) menang, ini tidak mudah bagi mereka. Saya mengalahkan nomor satu dunia," kata Kenin, nyaris tidak percaya.

Kenin terbiasa memainkan peran sebagai "perusak pesta", setelah mengalahkan rekan senegaranya yang berusia 15 tahun Coco Gauff pada putaran keempat.

Baca juga: Coco Gauff berurai air mata tersingkir dari Australia Open

Kenin menikmati terobosan pada 2019, memenangi tiga gelar WTA pertamanya, namun kuantitas yang tidak diketahui pada awal Grand Slam pertama tahun ini.

Satu-satunya petenis Amerika yang tersisa itu tiba-tiba menemukan dirinya dalam sorotan dan ia menikmatinya.

"Saya tahu orang belum benar-benar memperhatikan saya sebelumnya. Saya harus membangunnya sendiri dan saya sudah (melakukannya)," kata Kenin.

"Sekarang saya mendapat perhatian, yang saya suka, tidak akan berbohong.

"Namun telepon saya 'meledak' dua pekan terakhir ini, saya tidak bisa memeriksa normal. Instagram saya, Twitter, semuanya.

"Ini meledak, saya suka perhatian ini. Saya menikmati setiap momen ini."

Baca juga: Serena Williams tersingkir dari putaran ketiga di tangan Sofia Kenin

Kenin emosional ketika ia mengalahkan Gauff, namun kali ini, tidak lama setelah mengalahkan Barty, ia tampak terpana.

"Saya selalu memimpikan ini," katanya, menyebut pengalamannya pada Australia Open "tidak nyata".

"Saya sudah bekerja sangat keras. Saya telah melakukan semua upaya dalam latihan saya, kebugaran saya," tambah Kenin, yang semangat juang dan kegigihannya telah menjadi ciri khasnya selama dua pekan terakhir.

"Semua upaya yang sudah saya lakukan, telah membawa saya ke sini.

"Itu terbayar dan ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya."

Baca juga: Muguruza berjuang atasi Halep demi tiket final Australia Open
Baca juga: Tersingkirnya Nadal buka peluang Djokovic rebut peringkat satu



 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020