Pemerintah Indonesia telah menyiapkan beberapa skenario evakuasi WNI di Provinsi Hubei China agar terhindar dari ancaman virus corona tipe baru atau novel coronavirus (209-nCov). Pemerintah juga telah menyiapkan armada pesawat Boeing-737 dan pesawat
Jakarta (ANTARA) - Rencana proses evakuasi warga negara Indonesia yang berada di Kota Wuhan dan Provinsi Hubei, China terdapat sejumlah tantangan mulai dari titik lokasi WNI yang menyebar hingga kesulitan transportasi karena kondisi kota yang dikarantina, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah.

Teuku mengatakan dalam acara FMB9 di Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Kamis, bahwa lokasi WNI yang berada di Provinsi Hubei berada di tujuh titik yang berbeda dengan jarak yang cukup jauh.

Selain itu dengan kondisi Kota Wuhan yang dikarantina, sejumlah transportasi umum juga dibatasi.

"Masyarakat perlu memaklumi proses evakuasi itu tidak mudah, transportasi umum dibatasi, salah satu kota saja berjarak 500 km ke pusat penampungan. Ada enam titik yang harus dipindahkan ke satu titik," kata Teuku.
Baca juga: Presiden putuskan evakuasi WNI di Wuhan sore ini

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan beberapa skenario evakuasi WNI di Provinsi Hubei China agar terhindar dari ancaman virus corona tipe baru atau novel coronavirus (209-nCov). Pemerintah juga telah menyiapkan armada pesawat Boeing-737 dan pesawat Hercules milik TNI AU untuk proses evakuasi.

Namun Teuku menyebutkan pemerintah masih menunggu kesiapan dan kesempatan untuk pemulangan WNI di Hubei dari otoritas China.

Saat ini tercatat sebanyak 243 WNI berlokasi di Provinsi Hubei. Teuku menyebut perwakilan pemerintah Indonesia melalui KBRI Beijing masih terus memperbarui data dan dokumen WNI yang berada di Hubei agar tidak ada satupun warga Indonesia yang tertinggal.
Baca juga: Pemerintah matangkan persiapan untuk evakuasi WNI dari Hubei
Baca juga: MER-C siap bantu pemerintah evakuasi WNI dari Wuhan


"Keseluruhan WNI di Hubei ada 243 orang, tapi kita masih membuka kemungkinan adanya penambahan apabila ada mereka yang tidak melaporkan ke perwakilan. Kita menyisir teman-teman dari Perhimpunan Pelajar Indonesia agar tidak ada yang luput dari pendataan," kata Teuku.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mengatakan bahwa ada prosedur yang harus dilakukan dalam memulangkan warga yang berasal dari wilayah karantina.

Beberapa pengecekan kesehatan dan karantina baik itu di wilayah yang lebih aman di China ataupun di Indonesia harus dilakukan untuk memastikan warga tersebut benar-benar terbebas dari virus corona tipe baru.
Baca juga: Wuhan berstatus karantina, evakuasi WNI tidak mudah dilakukan
Baca juga: Indonesia tunggu aba-aba China untuk evakuasi WNI di daerah karantina

 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020