sosialisasi secara terus menerus justru membuat masyarakat menjadi paranoid
Tangerang (ANTARA) - Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengimbau kepada seluruh stakeholder untuk berpartisipasi secara aktif dalam memaksimalkan pencegahan virus corona tanpa membuat masyarakat merasa khawatir.

”Jadi, untuk sosialisasi ini tidak perlu dilakukan secara terus menerus. Saya yakin masyarakat sudah jauh lebih pintar. Efek dari sosialisasi secara terus menerus justru membuat masyarakat menjadi paranoid. Jadi lakukan sosialisasi sekadarnya,” kata Wali Kota Airin dalam Rapat Lintas Sektoral Terkait virus corona di Kota Tangsel, Jumat.

Salah satu sosialisasi yang akan dilakukan adalah memaksimalkan teknologi. "Sehingga, Dinas Komunikasi dan Informatika untuk melakukan sosialisasi ini melalui website, Instagram atau lainnya," ujarnya.

Kabid Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono menjelaskan jika Tangsel merupakan daerah dengan cepat tanggap. Bahkan sebelumnya, Pemkot Tangsel sudah aktif melakukan pencegahan dan simulasi penanganan virus berbahaya.

Baca juga: Delapan ABK yang dikarantina terkait corona dalam kondisi baik

”Sebelumnya juga kami melakukan penanganan seperti penanganan virus flu burung dan flu babi,” ujar Tulus.

Dikatakannya, Pemkot Tangsel sudah melakukan koordinasi dengan rumah sakit Kota Tangerang dan RSPI yang sudah memiliki ruang instalasi khusus terkait dengan virus corona.

Tulus menambahkan selain dengan adanya fasilitas koordinasi tersebut, Pemerintah Kota Tangsel juga sudah melakukan persiapan di RSU Kota Tangsel dengan menyiapkan satu ruang khusus dengan dua tempat tidur.

”Sifatnya untuk observasi, jadi jika ada pasien yang memiliki gejala, bisa di observasi di ruangan tersebut,” kata Tulus.

Kepala Seksi PIE Ditjen P2P Kemenkes RI, Dokter Cita menjelaskan jika kementerian sudah melakukan berbagai upaya untuk melakukan antisipasi penyebaran virus ini.

Salah satunya adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah yang menyiapkan rumah sakit rujukan penanganan virus corona.

Selain itu, Kemenkes juga melakukan webinar rutin yang melibatkan enam provinsi sekaligus. ”Dimana enam provinsi tersebut memiliki akses langsung terhadap kedatangan turis luar negeri. Seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Timur, Bali, Kepulauan Riau, Kota Batam dan Sulawesi Utara,” ujar Cita.

Saat ini, Kemenkes juga sedang aktif melakukan edukasi terhadap pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia." Dengan begitu, masyarakat Indonesia akan lebih peka terhadap penyakit ini," ujarnya.

Baca juga: Menlu: penjemputan WNI dari Wuhan dilakukan dalam 24 jam

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020