Laboratorium milik Balitbang Kesehatan Kemenkes telah mendapatkan akreditasi dari WHO
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan memastikan Indonesia memiliki kemampuan dalam mendeteksi virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCov) sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"WHO sudah mengeluarkan check list dan sudah disetujui juga, Indonesia sudah mempunyai kemampuan untuk mendeteksi virus corona ini," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan , Badan Litbang Kesehatan Kemenkes Vivi Setiawaty di Jakarta, Jumat.

Ia menyatakan hal tersebut untuk menjawab kesangsian sejumlah pihak terhadap kemampuan laboratorium pemerintah Indonesia dalam mendeteksi novel coronavirus yang menyebabkan Indonesia belum terdapat kasus positif penyakit tersebut.

Vivi menerangkan bahwa saat kasus kejadian luar biasa virus corona tipe baru terjadi di China, WHO telah menerbitkan tata cara dan hal-hal teknis yang diperlukan untuk mendeteksi penyakit baru tersebut. Dari daftar yang telah diterbitkan WHO, Indonesia telah memenuhi seluruh standarnya dan disetujui oleh WHO.

Baca juga: Kemenkes siapkan tempat karantina-siagakan RS pulangkan WNI dari Wuhan

"Laboratorium milik Balitbang Kesehatan Kemenkes telah mendapatkan akreditasi dari WHO dan bisa mendeteksi virus corona sejak pertama kali muncul pada 2005," ujar Vivi.

Laboratorium Balitbang Kesehatan telah melakukan uji virus flu burung pada 2005 sehingga alat yang dibutuhkan untuk memeriksa virus corona sudah ada sejak lama.

Vivi mengatakan hingga saat ini Balitbang Kesehatan telah menerima 30 sampel sputum (dahak) dan swab untuk mendeteksi ada atau tidaknya virus corona tipe baru di Indonesia.

Ia menyebut hasil dari uji laboratorium terkait virus corona tipe baru bisa didapatkan kurang lebih dalam waktu dua hari.

Baca juga: Kemenkes akan karantina WNI dari Wuhan saat tiba di Indonesia

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020