Tuan rumah yang ditukangi pelatih Pascal W. Picaulima itu bermain agresif sejak awal set pertama sehingga menang 25-20.
Pada set kedua, upaya Agung Seganti dan kawan-kawan untuk memimpin permainan terganjal oleh bangkitnya semangat BSB yang dikomandani Carlos Alberto Araujo, sehingga tim asuhan Mashudi itu berbalik menang 25-15.
JPE yang menurunkan dua pemain asingnya sejak awal pertandingan berupaya melibas BSB yang pola permainannya mulai mengendur sehingga set ketiga menjadi milik JPE yang mengakhiri set ini dengan 25-19. Selanjutnya pada set keempat mereka menang lagi 25-21, sehingga BSB pun takluk 1-3.
Pelatih JPE Pascal W. Picaulima enggan mengomentari hasil pertandingan tersebut. Sebaliknya pelatih BSB Mashudi kecewa pada jadwal pertandingan yang harus dijalani timnya yang dua hari berturut-turut bertanding sehingga stamina mereka menurun.
Baca juga: Jakarta PGN menang 3-1 atas Jakarta BNI dalam Proliga
"Di luar dugaan, anak-anak enggak kayak kemarin (saat menghadapi Surabaya Bhayangkara Samator). Kemarin, anak-anak heroik sekali," kata dia.
Ia mengatakan saat menghadapi Surabaya Bhayangkara Samator banyak variasi yang dimainkan BSB namun ketika berhadapan dengan JPE banyak terjadi kegagalan menerima servis.
Dia menduga hal itu dipengaruhi oleh tingkat kelelahan yang tinggi karena Araujo dan kawan-kawan harus bertanding dua hari berturut-turut tanpa istirahat.
Menurut dia, sistem pertandingan seperti itu harus diubah karena mengorbankan pemain. "Anak-anak menurun sekali dari hari kemarin. Ini tidak seperti tiga tahun lalu," kata dia.
Mashudi mengatakan BSB saat ini baru melibatkan satu orang pemain asing dan akan menambah satu orang lagi.
"Paling tidak setara Araujo tapi passing-nya di atas rata-rata. Betul itu, butuh passing bagus," tutup dia.
Baca juga: Lamongan Sadang MHS tekuk Jakarta Garuda 3-2
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020
