"Kita butuh kajian dan mempelajari tentang seberapa besar dampak dari keluarnya Inggris secara resmi dari Uni Eropa
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia akan mengkaji dan mempelajari dampak serta pengaruh akibat keluarnya Inggris dari Uni Eropa secara resmi atau dikenal juga sebagai Brexit, terhadap investasi di Indonesia.

"Kita butuh kajian dan mempelajari tentang seberapa besar dampak dari keluarnya Inggris secara resmi dari Uni Eropa," ujar Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin.

Bahlil mengatakan isu Brexit telah lama bergulir dan baru-baru ini Inggris secara resmi memutuskan keluar dari Uni Eropa.

Inggris akhirnya angkat kaki dari Uni Eropa pada Jumat (31/1) setelah 47 tahun dalam kerja bersama pasca-Perang Dunia II, untuk membangun negara-negara Eropa yang hancur sehingga menjadi kekuatan global.

Dalam pergeseran geopolitik terbesarnya sejak kehilangan kekuasaan global, Inggris meninggalkan Uni Eropa pada pukul 23.00 GMT sebagai langkah langkah awal dari era baru yang ditempuh Perdana Menteri Boris Johnson.

Baca juga: Brexit beri kesempatan Inggris untuk mendunia

Duta Besar Inggris Raya untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins mengatakan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit dapat menciptakan peluang baru dalam kerja sama dengan Indonesia.

Dia mengatakan Brexit akan mengantar Inggris terus memperkuat kemitraan dengan negara-negara lain dan membangun hubungan kuat dengan seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia.

Pihaknya telah membuka kantor di luar Jakarta guna merespons kebutuhan atas Indonesia yang tak hanya berpusat di Jakarta. Masih banyak potensi di provinsi-provinsi besar lainnya yang ingin dijajaki oleh Inggris.

Baca juga: Dubes sebut Brexit ciptakan peluang besar bagi Inggris dan Indonesia

Baca juga: Inggris akhirnya tinggalkan Uni Eropa menuju masa depan tak menentu

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020