Kerja sama antar anggota kelompok menjadi sangat penting dalam menghadapi rintangan dan hambatan di alam
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 65 personel Wing Udara 1 Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, menjalani latihan bertahan hidup saat terjadi kondisi darurat, Senin.

"Latihan bertahan dasar ini bertujuan untuk melatih dan memelihara kemampuan awak pesawat untuk bertahan hidup dan mencari pertolongan ketika pesawat terpaksa melaksanakan pendaratan darurat baik di wilayah daratan maupun perairan," kata Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI M Tonny Harjono.

Pernyataan itu disampaikan Tonny secara tertulis yang dibacakan oleh Danwing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Ali Gusman saat membuka secara resmi Latihan Survival Dasar 2020, di Appron Wing Udara 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Latihan survival sasar kali ini merupakan salah satu perwujudan pelaksanaan tugas pokok Lanud Halim Perdanakusuma dalam hal pembinaan kemampuan operasi para personelnya.

“Materi yang dilatihkan adalah teori bertahan hidup yang dilaksanakan di Lanud Halim Perdanakusuma meliputi bertahan di hutan (jungle survival), ilmu peta, ilmu tumbuhan dan hewan dan teori turun tebing (rapling), tali-temali, serta teori bertahan di laut (sea survival)”, ujarnya.

Puncaknya adalah praktik bertahan di daerah latihan di wilayah Rumpin, Bogor pada 5-7 Februari 2020.

Sebanyak 65 personel dibagi dalam beberapa kelompok yang disusun sedemikian rupa mirip dengan komposisi awak pesawat.

“Kerja sama antar anggota kelompok menjadi sangat penting dalam menghadapi rintangan dan hambatan di alam untuk mendapatkan pertolongan sesegera mungkin," ujarnya.

Peserta diuji keterampilan teknik, strategi dan kekompakan kelompok yang baik untuk menentukan tingkat keberhasilan latihan ini.

Baca juga: Taruna Akademi Militer tingkat III selesaikan latihan hulubalang

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020