Penundaan sementara ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular mengingat salah satu yang menjadi potensi masuknya penyebaran virus adalah akses transportasi udara
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemneterian Perhubungan akan mengkaji kelanjutan penerbangan kargo dari China menyusul penyebaran virus corona.

“Kalau kargo beda lagi, mereka tidak membawa penumpang. Ada hal khusus. Ini yang akan menjadi bahasan oleh Direktur Angkutan Udara,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto usai konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Bahasan tersebut, lanjut dia, termasuk sejumlah opsi tindakan terhadap kargo itu sendiri agar tidak terpapar virus dan terbawa ke Indonesia.

“Kalau dikasih masuk (kargo) itu opsinya seperti apa, apakah pesawatnya diisolasi atau kargonya diturunkan, ini semua masih menjadi bahasan,” katanya.

Dia menyebutkan frekuensi penerbangan kargo dari China, yakni lima kali seminggu.

Sementara itu, penerbangan penumpang dari dan ke China resmi ditunda sementara mulai Rabu (5/2) mulai pukul 00.00.

Keputusan tersebut sehubungan dengan perkembangan wabah virus Korona akhir-akhir ini menyusul peningkatan skala epidemik virus Korona dan status darurat global yang ditetapkan WHO dan sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Terbatas.

“Penundaan sementara ini ditujukan untuk melindungi masyarakat dari risiko tertular mengingat salah satu yang menjadi potensi masuknya penyebaran virus adalah akses transportasi udara yang erat kaitannya dengan keluar masuknya penumpang internasional," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dengan keputusan ini, seluruh maskapai Indonesia diminta untuk menunda seluruh rencana penerbangan dari/ke seluruh destinasi di China sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Demikian pula maskapai asing yang melakukan penerbangan dari China menuju Indonesia, termasuk penerbangan transit dari China, diminta untuk menunda sementara penerbangan menuju Indonesia.

Pemerintah meminta maskapai nasional maupun asing untuk mempersiapkan diri dengan tetap mengutamakan kepentingan konsumen dan menyampaikan rencana penundaan sedini mungkin sesuai prosedur yang berlaku agar kerugian penumpang dapat diminimalisasi.

Saat ini tercatat lima maskapai nasional yang mengoperasikan penerbangan ke China, yaitu Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air dan Sriwijaya Air.

Baca juga: Menhub pastikan penerbangan terakhir dari China angkut semua WNI
Baca juga: Penerbangan ke China ditunda, rute dialihkan ke Asia Selatan


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020