Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan menyebut 10 orang warga Sulsel yang di pulangkan dari Provinsi Hubei, Tiongkok, masih menjalani karantina 14 hari di Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

"Sudah disampaikan tadi, bahwa sudah diperiksa. Saya kira negatif karena mereka bukan dari Wuhan," tutur Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan usai pertemuan dengan Komisi E DPRD Sulsel, Makassar, Senin.

Menurut dia, untuk prosedur pemeriksaan tentu sesuai standar penanganan yang sedang dijalankan tim yang ada disana
Karena aturan masa karantina bagi seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) dari Tiongkok selama 14 hari.

Meski demikian, kata dia, nantinya saat warga Sulsel itu pulang ke Sulsel tetap mendapatkan pemeriksaan lanjutan, sesuai dengan prosedur yang ada.

"Prosedur kita disini tetap sama dilakukan dari luar negeri. Itu prosedur normal yang berjalan dan kemarin itu telah terkonfirmasi (warga Sulsel) bahwa tidak ada masalah," ungkap dia.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Sulsel ini menyebutkan 245 WNI yang ada di Hubei, Tiongkok, rata-rata adalah mahasiswa.

Baca juga: Enam warga Riau jalani 14 hari dikarantina di Natuna

Baca juga: Pemerintah Aceh imbau keluarga tak resah anaknya dikarantina di Natuna

Baca juga: Pemerintah buat pembatas tiga lapis dalam observasi WNI di Natuna


Dari jumlah itu ada 238 orang yang dipulangkan, empat tidak mau pulang dan tiga orang tidak lolos skrining atau pemeriksaan. Selanjutnya, mereka akan menjalani inkubasi selama 14 hari guna memastikan tidak terpapar virus Corona itu.

"Saya kira yang ada di Natuna itu 238 orang (termasuk warga Sulsel). Mereka telah menjalani prosedur-prosedur yang standar di Natuna. Bagaimana selanjutnya, tentu kita lihat perkembangan, tapi apapun itu sesuai dengan standar yang kita lakukan (saat tiba di Sulsel)," katanya.

Sementara Kepala Tata Usaha Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Makassar, Nirwan mengatakan bagi yang WNI sehat setelah pulang dari luar negeri, maka diberikan kartu kewaspadaan. Artinya, ada karantina mandiri di rumah masing-masing dan tetap mendapatkan pengawasan.

Hingga saat ini pihaknya terus memantau perkembangan penumpang masuk baik di bandara maupun pelabuhan. Mengingat sudah ada suspect (dicurigai) di temukan di Malaysia. Bandara maupun pun bandara penjagaan di perketat.

"Kita menambah personil guna mengantisipasi di pintu masuk bandara dan pelabuhan. Sejauh ini belum ada indikasi masuk di Sulsel. Soal 10 warga Sulsel tentu akan dilakukan pemeriksaan ulang sesuai prosedur," ujarnya.

Ketua Komisi E, DPRD Sulsel, Ince Langke berharap, warga Sulsel yang sedang berada di Natuna menjalani masa karantina dalam keadaan sehat. Selain itu, ia mengharapkan agar setibanya di Sulsel, mereka bisa menjalankan aktivitas seperti biasa, bila dinyatakan negatif.

"Mudah-mudahan mereka tidak dikucilkan setelah dipastikan negatif virus Corona. Masyarakat diimbau agar menerima mereka seperti biasa dan tidak memberikan stigma negatif, mereka itu adalah penerus bangsa kita juga," ucapnya.*

Baca juga: Corona, Menkes berkantor di Natuna hingga WNI selesai karantina

Baca juga: Situasi Natuna kondusif terkait proses karantina WNI dari China

Baca juga: Ketua DPRD Kepri maklumi warga Natuna tolak WNI dari Wuhan

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020