Jakarta (Antara/JACX) - Beredar pesan berantai melalui aplikasi percakapan Whatsapp, bahwa virus corona dapat ditularkan melalui makanan yang diimpor dari China.

Pesan yang diterima Antara pada Senin (3/2/2020) itu menyebut informasi itu diteruskan dari KBRI di Kuala Lumpur, Malaysia.

Berikut pesan tersebut:

"Innalillahi wa Inna Illaihi roji'un
Assalammu'alaikum Wr Wb
Breaking News : Meneruskan info dr Ibu2 Dubes KBRI KL 
Tolong beritahu adek2, suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan pruduksi luar dulu  apa pun jenis nya , khususnya produksi  luar negeri cina  Karena kemungkinan besar pekerja pabrik tersebut pengidap virus carona  dan bisa jadi jatuh keringat mereka masuk  ke dalam kalengan2 itu ,  serta   virus corona yg saat ini masih jadi masalah besar dunia telah diketahui DepKes dunia sehingga makanan tersebut telah banyak di sita tpi lebih banyak yg sdh terlajur diekspor juga,   Setelah terima ini cepat kirim ke saudara2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi makanan apapun yg dari luar..... Demi keselamatan kita semua.      Info dr ibu dubes KBRI 
( Kementrian Kesehatan RI)
 {semoga bermanfaat}.   Mohon bantu share ya..
[ WARNING
Tolong disebar luas kan 
Mohon ijin info Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini wabah mematikan hanya butuh   penanganan cepat
 dan masih banyak makanan yg produksi luar
Info:
RS Fatmawati , RSCM ,  RS Siloam , All RS 
Nara sumber :
Dr. H. Ismuhadi, MPH

Mohon dishare, sayangi keluarga anda."


Lalu benarkah bahwa corona dapat menular dari makanan?
 
Tangkapan layar, pesan berantai lewan aplikasi Whatsapp yang menyatakan virus corona dapat menular dari makanan. (Whatsapp)


Penjelasan: 

Pada Senin, 27 Januari 2020, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah bahwa virus corona dapat menular dari makanan. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono mengatakan virus itu tidak menyebar melalui makanan dan pakaian.

Kemenkes mengatakan sampai saat ini belum ada bukti bahwa makanan dapat menularkan virus corona.

Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng Mohammad Faqih mengatakan virus corona baru (2019-nCov) dapat menular antar-manusia lewat batuk dan bersin, hingga lewat makanan yang tercemar air liur orang yang terinfeksi, bukan dari keringat. 

"Penularan dengan kontak langsung dengan penderita bisa lewat pernapasan, percikan ludah, terkena nafas atau batuk dari orang yang positif terjangkit virus corona itu, atau menyentuh langsung ke makanan yang dimakan orang terinfeksi virus itu," kata Daeng.

Oleh sebab itu, untuk menghindarinya, masyarakat diminta untuk tidak melakukan kontak dengan penderita. 
 
Sementara itu, ahli kesehatan Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp. PD-KAI mengatakan daya tahan tubuh menjadi kunci untuk menghadapi virus corona.

Dia mengimbau masyarakat untuk menjaga makanan dengan gizi seimbang, rajin berolahraga, istirahat yang cukup dan rajin mencuci tangan dengan sabun.

Tubuh memiliki sistem pertahanan sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman benda asing yang masuk dari luar, seperti virus, bakteri, dan jamur. Jika daya tahan tubuh lemah, maka benda asing itu akan mudah masuk.

Klaim : Beredar pesan bahwa corona dapat menular dari makan, benarkah?
Rating : Hoaks/Salah

Baca juga: Kominfo temukan 54 hoaks terkait corona
Cek fakta: Benarkah bawang putih dapat obati infeksi corona?
Cek fakta: Cek fakta: Benarkah dua penumpang Lion Air meninggal karena corona?


 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2020