Chicago (ANTARA) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange lebih rendah pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena logam mulia tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April turun 5,5 dolar AS atau 0,35 persen, menjadi menetap di 1.582,4 dolar AS per ounce. Harga emas berjangka juga melemah 1,30 dolar atau 0,08 persen menjadi 1.587,90 dolar AS per ounce pada akhir pekan lalu. Kurs dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya karena para pelaku pasar mencerna beberapa data ekonomi positif.

Aktivitas ekonomi di sektor manufaktur AS rebound atau berbalik naik pada Januari setelah mengalami kontraksi selama lima bulan, lembaga riset Institute for Supply Management (ISM) melaporkan Senin (3/2/2020).

Indeks Pembelian Manajer (PMI) berdiri di 50,9 persen, meningkat 3,1 poin persentase dari tingkat bulan sebelumnya, laporan tersebut menunjukkan.

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,43 persen menjadi 97,81 pada 18.30 GMT.

Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS jatuh maka emas berjangka akan naik, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 34,2 sen atau 1,9 persen, menjadi ditutup pada 17,67 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April bertambah 8,8 dolar AS atau 0,91 persen, menjadi menetap di 970,7 dolar AS per ounce.

Baca juga: Dolar menguat ditopang data positif ekonomi AS

Baca juga: Bursa saham Spanyol berakhir 0,39 persen lebih tinggi

Baca juga: Bursa saham Jerman menguat, Indeks DAX-30 ditutup naik 63,22 poin

Baca juga: Bursa saham Inggris ditutup naik 40,30 poin


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020