Palembang (ANTARA) - Kesehatan mahasiswa asal Sumatera Selatan (Sumsel) yang pulang dari China dipantau selama 14 hari untuk mengetahui apakah mereka mengalami gejala infeksi virus corona baru mengingat virus tersebut telah menimbulkan wabah yang merenggut korban jiwa di sebagian wilayah China.

Edi Rusmiyanto mengatakan bahwa petugas puskesmas sudah mengecek kondisi anaknya, Anisa Sekar Ayu Nur Utami, yang tiba di Palembang dari China pada 1 Februari 2020.

"Dokter dari puskesmas sudah datang ke rumah dan meminta agar Anisa tidak banyak berinteraksi di luar selama masa inkubasi dengan tetap menggunakan masker, serta memastikan Anisa mencuci tangan dengan cairan pembersih," kata Edi saat ditemui di kediamannya di Palembang, Selasa.

"Secara kasat mata kondisi anak saya sehat-sehat saja begitu tiba di Palembang, jadi memang tidak ada perlakuan khusus, tapi kami tetap ikuti SOP dari Dinkes Sumsel," ia menambahkan.

Anisa Sekar belajar di Changchun University di Provinsi Jilin, China. Dia pulang ke Palembang untuk menghabiskan libur kuliah.

Edi mengatakan bahwa tempat Anisa kuliah cukup jauh dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei, tempat virus corona baru (2019-nCov) menimbulkan wabah, sehingga dia tidak terlalu mengkhawatirkan kemungkinan anaknya tertular virus tersebut.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) per 3 Februari 2020, ada 24 kasus penyakit pernafasan akut akibat infeksi virus 2019-nCov di Jilin. Sementara jumlah kasus infeksi virus corona baru di seluruh China total mencapai 17.238 dan 361 di antaranya menyebabkan kematian.

Menurut Edi, keluarga, kerabat, dan sahabat memberikan dukungan kepada anaknya selama masa pemantauan.

Namun dia mengemukakan bahwa sebagian warga sempat menjauh saat mengetahui anaknya baru pulang dari China.

"Karena terlalu khawatir atau takut, ketika tiba di bandara saja ada warga yang langsung menjauh saat tahu bahwa Anisa dan kawan-kawannya baru pulang dari China, padahal bukan dari Wuhan," katanya.

Menurut Edi, anaknya akan kembali ke China setelah masa libur kuliah selesai pada pertengahan Februari kalau kondisi di China sudah memungkinkan.
​​​​​​​
Kalau kondisi di China belum memungkinkan, ia melanjutkan, universitas tempat Anisa belajar mengizinkan dia tetap berada di daerah asal hingga akhir Maret 2020.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini, 12 mahasiswa asal Sumsel yang pulang dari China dan telah kembali ke kabupaten/kota masing-masing kondisinya akan dipantau selama 14 hari oleh dinas kesehatan setempat.

"Dari 12 orang, baru sembilan yang terdata dan tiga lainnya masih diproses, namun dapat dikatakan sejauh ini mereka semua aman," kata Lesty.

Baca juga:
Presiden Jokowi tegaskan 243 WNI dari Wuhan dalam keadaan sehat
​​​​​​​WNI yang diobservasi di Natuna diperiksa kesehatannya dua kali sehari

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020