Inflamasi itu bisa dipacu oleh apa saja
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto mengatakan kanker merupakan penyakit yang masuk kategori tidak diketahui penyebabnya atau disebut juga unknown disease.

"Banyak teori di dunia mengatakan karena inflamasi atau peradangan. Inflamasi itu bisa dipacu oleh apa saja," kata dia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Selasa.

Teori tersebut, katanya, menyebutkan bahwa inflamasi bisa dipacu oleh infeksi, polusi dan sebagainya. Untuk polusi hal itu bisa datang dari luar maupun dalam pikiran manusia. "Artinya polusi yang memengaruhi atau membuat terjadinya proses inflamasi di tubuh kita." 

Terkait peringatan hari kanker dunia, ia mengatakan adanya poliklinik terpadu penanganan kanker di RSCM merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penyakit berbahaya tersebut

Baca juga: Ahli sebut 50 perempuan meninggal karena kanker serviks per hari

Ia mengatakan penanganan kanker tidak bisa dibebankan pada satu pihak saja, melainkan harus ada kerja sama dengan berbagai elemen lainnya, baik itu melibatkan masyarakat, kementerian kesehatan maupun organisasi filantropi dan lain sebagainya.

"Keberadaan poliklinik ini ialah hal mulia sebab penanganan atas unknown disease memang butuh campur tangan banyak pihak berkompetensi," ujar dia.

Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit merilis bahwa kanker secara umum dipengaruhi oleh beberapa hal yakni diet, berat badan serta aktivitas fisik. Namun terdapat faktor-faktor yang bisa menurunkan risiko terjadinya kanker.

Dikatakannya tindakan itu dapat dilakukan sesuai dengan jenis kanker yang mungkin terjadi. Contohnya, untuk kanker prostat dapat diturunkan risikonya dengan mengonsumsi tomat, semangka dan bahan makanan lain yang mengandung likopen serta selenium.

Kemudian untuk kanker payudara, risikonya bisa diturunkan melalui aktivitas fisik serta menyusui. Begitu pula dengan kanker kolorektal bisa diturunkan risikonya dengan mengonsumsi makanan mengandung serat, bawang putih, susu dan kalsium dosis tinggi.

Baca juga: Anak penderita kanker juga butuh nutrisi seimbang

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020