Jangan sampai anak-anak pulang ke kampungnya, nanti dilihat jadi barang aneh, tidak boleh gitu. Jadi, sekarang sosialisasi sudah mulai dilakukan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Dokter Terawan Agus Putranto memastikan pemerintah terus melanjutkan langkah sosialisasi hingga ke daerah asal warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China, sembari melakukan langkah observasi.

"Jangan sampai anak-anak pulang ke kampungnya, nanti dilihat jadi barang aneh, tidak boleh gitu. Jadi, sekarang sosialisasi sudah mulai dilakukan," katanya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.

Para WNI yang dievakuasi dari Wuhan saat ini menjalani masa observasi selama sekitar 14 hari untuk memastikan tidak ada gejala terjangkit virus corona, sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.

Baca juga: Evakuasi WNI dari Wuhan, Menkes jamin kesehatan warga

Terkait perkembangan WNI yang menjalani masa observasi, Terawan mengatakan mereka pada hari ini dijadwalkan berolahraga bersama dan bisa mengunggah sendiri kegiatan yang dilakukan.

"Tadi malam, pembagian HP dan simcard baru. Supaya jangan pakai simcard sana (China), nanti boros kalau dipakai di Indonesia. Mereka sudah bisa upload sendiri kegiatannya. Kalau yang punya kenalan silakan dihubungi sendiri," paparnya.

Mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta itu memastikan tidak ada pembatasan akses komunikasi terhadap WNI tersebut dengan mempersilakan kolega untuk menghubunginya.

"Ndak ada yang kita batasi untuk komunikasi. Artinya apa? Begitu terbukanya kita dalam mengelola semua ini. Tak ada yang disembunyikan. Silakan nanti yang punya kontak Dengan anak-anak itu atau teman sahabat kita itu, silakan dihubungi," ujarnya.

Baca juga: Hari ini Menkes kembali berkantor di Natuna

Terawan memastikan langkah penanganan yang dilakukan terkait evakuasi WNI dari Wuhan hingga observasi di Natuna sudah memenuhi standar yang ditetapkan WHO.

Bahkan, menurut dia, media asing pun memuji langkah yang dilakukan Pemerintah RI dalam menangani evakuasi warganya dari Wuhan, termasuk standar dan pemakaian perlengkapan keamanan yang digunakan.

"Nanti kan mereka (WNI) akan cerita WC-nya gimana, makannya gimana, enak gak? Kan ada hal-hal yang manusiawi. Kalau makannya gak enak mungkin bisa telefon saya, nanti saya kasih telur susu lagi," kata Terawan.

Baca juga: Evakuasi WNI dari Wuhan, Menkes: tidak ada kompensasi ke warga Natuna

Baca juga: 34 terduga Virus Corona sampai detik ini negatif, kata Menkes

Baca juga: Menkes berkantor di Natuna hingga WNI selesai karantina

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020