Jakarta (ANTARA) - Pengusaha dan Politisi dari Partai Gerindra, Sandiaga Uno, mengatakan peran oposisi dibutuhkan untuk mengawasi kebijakan yang diambil pemerintah sekaligus memberikan alternatif solusi dalam pembangunan.

Ia dalam diskusi dalam peluncuran buku #KamiOposisi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, mengatakan dalam oposisi melekat peran checks and balances. Namun, menjadi oposisi haruslah memiliki kecerdasan pola pikir. Bukan sekedar oposisi yang berani menyatakan diri berbeda tanpa memberikan solusi.

Selain itu, menurut dia, tugas oposisi bukan memperuncing perbedaan kepentingan yang ada sehingga berdampak pada struktur masyarakat yang diwakili di bawah.

Baca juga: Sandiaga Uno yakin ekonomi Indonesia tumbuh lebih baik tahun ini

Dalam sistem demokrasi, kata Sandiaga, menjadi oposisi adalah bagaimana menjadi orang-orang yang kredibel dan konstruktif.

Baca juga: Ini tanggapan Sandiaga soal dua kandidat wakil gubernur DKI Jakarta

Ia menambahkan, berdasarkan data yang dikumpulkannya, sebanyak 60 persen masyarakat Indonesia ingin ada sebuah kelompok yang dapat memberikan checks and balances. "Ini angka yang saya kumpulkan selama ini," kata Sandiaga. 

Selain itu, oposisi berperan penting dalam menyuarakan aspirasi misalnya betapa pentingnya menciptakan lapangan pekerjaan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.

Baca juga: Anggota Komisi II DPR undang Sandiaga dan Rocky Gerung bahas oposisi

"Dan di sini, checks and balances-nya akan dimainkan oleh teman-teman di #KamiOposisi ini. Ini sebuah branding yang kuat, menurut saya," kata Sandiaga.

 

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020