Indonesia dalam jangka pendek tidak rugi, sebab penerbangan ke negara lain masih terbuka
Kupang (ANTARA) - Pengamat Ekonomi James Adam menilai penutupan sementara rute penerbangan dari Indonesia ke China dan sebaliknya tidak akan membuat Indonesia merugi.

"Indonesia dalam jangka pendek tidak rugi, sebab penerbangan ke negara lain masih terbuka," kata James Adam kepada ANTARA di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (5/2).

Baca juga: Menhub pastikan penerbangan terakhir dari China angkut semua WNI

Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan dari Duta besar China untuk Indonesia Xiao Qian yang mengaku keberatan dengan penutupan sementara rute penerbangan tersebut mengingat selama ini China banyak memberikan keuntungan bagi Indonesia khususnya untuk kunjungan wisatawan.

Konsultan International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk program pemberdayaan ekonomi itu menilai bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Duta Basar China untuk Indonesia itu merupakan pernyataan politis belaka.

James menilai bahwa penutupan rute penerbangan sementara dari dan menuju China serta pelarangan wisatawan China masuk ke Indonesia hanyalah karena kondisional.

"Sehingga hal ini tidak akan membuat negara kita merugi. Sebab biasanya paket wisata yang sudah terjual bisa dijadwal ulang oleh karena peristiwa tak terduga," ujar dia.

Iapun mengakui bahwa memang jumlah wisatawan China yang masuk ke Indonesia cukup tinggi, termasuk pengusaha/investor dan barang atau produk China, namun hal ini tidak berarti Indonesia akan mengalami kerugian.

Kebijakan impor pasti berubah untuk sementara dan yang jelas pemerintah Indonesia pasti sudah punya opsi sementara berkaitan dengan soal penundaan impor produk China.

Lagi pula penutupan penerbangan ini hanya bersifat sementara dan tidak berdampak dalam jangka panjang.

Ia bahkan mengatakan bahwa salah satu target pasar China adalah Indonesia, karena itu adanya soal Virus Corona bukan saja dapat merugikan negara Indonesia tetapi China juga akan mengalami kerugian jika pemerintahnya tidak segera mencari solusi soal memberantas virus tersebut.

"Setelah soal virus ini selesai pasti penerbangan akan dibuka kembali. Saya kira saat ini bukan saja negara Indonesia yang menutup penerbangan ke China, termasuk mengimpor barang jadi China yang sementara ini ditunda. Negara lain juga demikian seperti sejumlah negara di Asia dan Pasific termasuk beberapa negara di Eropa," ujar dia. 

Baca juga: Larangan Terbang ke UE Bersifat Sementara, Kata Menlu
Baca juga: Pengamat: Beri maskapai insentif selama larangan sementara ke China

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020