Menurut arsitek Persema Subangkit, ketiganya absen dengan alasan berbeda, Christian Lenglolo dan Pitono masih dalam penyembuhan cedera kaki, sedangkan Harmoko tengah menjalani pemulihan stamina setelah memperkuat tim Jatim diajang pekan olah raga mahasiswa (POM) ASEAN di Malaysia.
Dalam kondisi timnya yang tidak dalam kekuatan penuh itu Suangkit mengaku tidak menargetkan menang mutlak dari PSIR Rembang. "Yang penting poin absolut harus bisa kita rebut sehingga kita bisa memungkasi putaran I ini dengan happy ending," katanya menegaskan.
Untuk mewujudkan kemenangan atas PSIR, Persema akan menyusun komposisi dan strategi yang berbeda dari pertandingan-pertandingan sebelumnya. M. Kamri akan dipasang sebagai striker berduet dengan Supaham, meski selama ini pemain bertubuh kecil itu mengisi posisi sayap belakang.
Selain itu, mantan pelatih Persekabpas Pasuruan itu juga mengintruksikan agar mewaspadai pergerakan pemain asing PSIR yakni Roberto Kwateh, Jean Michel Baouaken dan Adolphus Marchall.
Subangkit mengakui, duet Kwateh dan Baouaken memang harus diwaspadai dan dijaga super ketat oleh para pemain belakang Laskar Ken Arok kalau tidak ingin kebobolan, sebab kedua pemain lini belakang PSIR itu memiliki kecepatan tinggi sehingga tetap mengancam lini pertahanan Persema.
"Bagaimanapun juga PSIR bukanlah tim yang bisa dianggap enteng. Meski telah kehilangan beberapa pemain pilarnya akibat sanksi Komdis PSSI ternyata masih tetap eksis bahkan mampu menerobos papan tengah klasemen sementara wilayah timur," katanya menegaskan.
PSIR Rembang saat ini berada di posisi keenam dengan mengemas 18 poin dari 11 kali bertanding dan Persema berada di posisi keempat dan membukukan 25 poin dari 12 kali bertanding.
Usai dijamu Persema Malang Jumat (26/12), PSIR langsung memungkasi pertandingan pada putaran I divisi utama yang dijamu Persekabpas Pasuruan.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008
