Sebanyak 40 spesimen pasien dari 27 rumah sakit di 15 provinsi di Indonesia negatif virus corona dan dua spesimen lainnya masih diperiksa
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa sebanyak 40 spesimen pasien dari 27 rumah sakit di 15 provinsi di Indonesia negatif virus corona dan dua spesimen lainnya masih diperiksa.

"Kami terus memantau kesehatan masyarakat melalui surveilans (pemantauan terus menerus) ," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono melalui sambungan video jarak jauh di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pemantauan itu dilakukan bekerja sama dengan dinas kesehatan provinsi, kabupaten kota dan pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta.

Menurut dia, spesimen tersebut diperiksa oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes, dan yang terakhir dihimpun pukul 08.00 WIB, Rabu (5/2).

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tidak panik, tetap tenang tapi waspada terkait virus yang belum ada vaksin tersebut.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dengan menerapkan hidup bersih dan sehat.

Jika merasa ada gejala influenza, demam, batuk, pilek dan sesak nafas, Kemenkes mengimbau masyarakat segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Anung yang saat ini sedang berada di posko sementara observasi WNI di Natuna, Kepulauan Riau, mengungkapkan data terakhir perkembangan virus corona.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga 4 Februari 2020, kasus novel coronavirus terkonfirmasi sebanyak 20.630 kasus dengan penambahan kasus baru mencapai 3.241 kasus.

"Hampir 99 persen berada di China," katanya.

Anung mengutip data WHO yang menyebutkan total jumlah kematian akibat virus tersebut mencapai 426 jiwa dan sebanyak 23 negara melaporkan temuan kasus virus corona.

Baca juga: Kemenkes: WNI di lokasi observasi Natuna sehat

Baca juga: Kemenkes periksa 38 spesimen seluruhnya negatif virus corona

Baca juga: Pemerintah buat pembatas tiga lapis dalam observasi WNI di Natuna

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020