Pengelolaannya yang salah dan doanya tidak diterima oleh Tuhan
Gorontalo (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bertani bisa dimulai dari hal sederhana, misalnya dengan perilaku tidak membuang biji setelah makan buah. "Kalau makan mangga, jangan buang bijinya. Semaikan dulu, letakkan di tempat yang agak basah sampai dia siap untuk dipindahkan," kata Mentan saat memberikan Kuliah Umum di auditorium Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Rabu.

Ia meminta mahasiswa jurusan pertanian tidak berhenti saat meraih gelar insinyur pertanian, tapi wajib menerapkan ilmunya dengan dukungan teknologi yang semakin canggih.

Menurut Mentan, bukan hal yang tidak mungkin pekerjaan di bidang pertanian akan digantikan oleh robot.

"Tapi robot tidak punya karakter, tidak punya akal. Kalian harus punya kapasitas yang unggul, yakni berkarakter, kritis, dan mampu berkolaborasi dengan yang lain," tukas Mentan.

Ia menilai sektor pertanian harusnya tidak pernah rugi, karena tugasnya untuk memenuhi kecukupan pangan dunia.

Indonesia, kata dia, dikaruniai alam yang subur dengan cahaya matahari bersinar 12 jam dan air yang melimpah.

“Kalau ada yang rugi, ada yang salah berarti itu sebabnya dua. Pengelolaannya yang salah dan doanya tidak diterima oleh Tuhan. Sekarang tinggal kita mau serius melakukannya, lebih terorganisir dengan baik, maka besok ada lapangan kerja untuk rakyat,” jelas Mentan.

Baca juga: Mentan ajak mahasiswa bertani dengan manfaatkan teknologi dan KUR

Baca juga: Mentan disambut secara adat saat berkunjung ke Gorontalo


Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020