saya akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo melantik Muhammad Yusuf Ateh sebagai Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Istana Negara Jakarta, Rabu.

Presiden melantik Muhammad Yusuf Ateh berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 29/TPA Tahun 2020 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.

Keppres pengangkatan tersebut dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet Farid Utomo.

Baca juga: Dirut Pelindo IV: Semua pembangunan pelabuhan diawasi TP4D dan BPKP


Kepala Negara meminta Muhammad Yusuf Ateh  menjalankan tugas sebagai pimpinan BPKP sesuai dengan landasan hukum di perundang-undangan. Presiden juga meminta Yusuf Ateh menjaga integritas sebagai Kepala BPKP.

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dan dengan penuh rasa tanggung jawab. Bahwa saya akan menjaga integritas, tidak menyalahgunakan kewenangan, serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela," ucap Presiden saat mendiktekan sumpah jabatan.

Acara pelantikan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat yang didahului oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin untuk kemudian diikuti para tamu undangan.

Bersamaan dengan pelantikan Yusuf Ateh, Presiden juga melantik Yudian Wahyudi sebagai Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Yudian Wahyudi dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12/P Tahun 2020 tentang Pengangkatan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Baca juga: Khofifah harapkan BPKP Jatim bangun sinergitas peningkatan SPIP-APIP


Keppres pengangkatan tersebut dibacakan oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama.

Presiden Jokowi berharap Yudian bisa bergerak lebih cepat dalam mengaplikasikan atau membumikan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat, terutama kepada generasi muda.

Menurut Presiden, segmen masyarakat yang menjadi target utama penanaman nilai-nilai Pancasila adalah sebanyak 129 juta generasi muda yang berada di bawah umur 39 tahun.

"Kira-kira 129 juta yang itu adalah anak-anak muda di bawah 39 tahun yang memerlukan sebuah injeksi tentang Pancasila dalam keseharian. Kita harapkan dengan diangkatnya Profesor Yudian, itu bisa lebih dipercepat lagi," kata Presiden.

Baca juga: Pupuk Indonesia gandeng BPKP terapkan "Fraud Control System"

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020