Gresik (ANTARA News) - Meski sudah disemen dengan campuran zat kimia salarin, sumur gas Lengowangi di Gresik, Jawa Timur, Sabtu kembali bocor sehingga pengelola penambangan itu Joint Operating Body Pertamina-Petrochina membatalkan penyemenan pada sumur-sumur lain yang bocor.

Perwakilan BP Migas Priyo Agus Trinugroho ketika dimintai konfirmasi di Gresik membenarkan bahwa pihaknya menunda penyemenan sumur kedua karena sumur itu bocor lagi.

"Sementara semburan lumpur bercampur gas di sumur yang pertama siang tadi berhasil dihentikan," katanya.

Ia menjelaskan, bocornya sumur kedua ini akibat dampak saat memompa larutan fluida yang menyebabkan tekanan gasnya lebih tinggi beralih ke tekanan yang lebih rendah

"Setelah dua titik sumur dihentikan semburannya, kali ini giliran sumur yang kedua yang bocor," katanya.

Agus mengutarakan, setelah dua titik sumur--sumur I dan II--berhasil dihentikan semburannya, tekanan gas yang tersumbat itu beralih ke yang lebih rendah. Tak pelak, semburan lumpur di sumur II muncrat.

Ia belum bisa memastikan kapan penyemenan akan dilakukan kembali karena saat ini pihak perusahaan sedang melihat koneksi (hubungan) antara tiga sumur yang sudah dibor dengan 23 sumur tua peninggalan zaman Belanda itu.

Disebutkan pula, di kawasan proyek pengeboran Lengowangi II, di Desa Sekarkurung, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik itu terdapat 26 sumur.

"Saat ini kami sedang melakukan uji coba penyemenan, dan belum tahu kapan semenisasi permanen bakal dilakukan," katanya.

Untuk sementara ini, lanjut dia, pihaknya menunggu penghentian semburan lumpur di sumur kedua. "Setelah itu, baru dilakukan penyemenan permanen," katanya.

Penyemenen sendiri, kata Agus, bertujuan agar tidak ada lagi lubang pada sumur yang bocor itu pada saat tiga sumur itu dibor hingga kedalaman 2.300 fit.

"Tujuan mengkoneksikan antara tiga sumur yang sudah dibor dengan 23 sumur tua yang belum dibor ini. Hal ini untuk mengantisipasi adanya semburan di sumur lain pada saat ketiga sumur tersebut disemen permanen," paparnya.

Di lain pihak dia mengatakan, hingga saat ini, sudah 64,1 barel lumpur baru dipompakan ke anulus (celah antara chasing dengan pipa pengeboran) dengan diberi tekanan 200 PSI. "Hal ini untuk mengetahui hubungan ketiga sumur dengan sumur yang lain," katanya menjelaskan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008