Kalau kita bicara mengenai wabah corona, menghentikan seketika banyak aktivitas ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estate Indonesia atau REI, Amran Nukman menilai wabah virus corona kemungkinan bisa mempengaruhi sektor properti di Indonesia.

"Kalau kita bicara mengenai wabah corona, menghentikan seketika banyak aktivitas ekonomi," ujar Amran Nukman di Jakarta, Kamis.

Amran mengatakan bahwa kalau melihatnya dari sisi investasi, mengingat pemerintah RRC membatasi warganya untuk bepergian maka para investor China yang awalnya akan melakukan pertemuan bisnis dan perjanjian kerjasama sektor properti di Indonesia, menjadi terhambat.

Baca juga: REI gandeng mitra menghadirkan pameran properti di empat kota

Menurut dia, investor yang masuk ke Indonesia selain Jepang yang sudah lama, juga terdapat beberapa perusahaan properti dari China karena mereka melihat Indonesia sebagai pasar yang cukup besar.

"Untuk dana mungkin bisa ditransfer, tetapi secara aktivitas sekarang terhenti dulu," kata Amran.

Selain itu Sekjen DPP REI itu menambahkan bahwa dari sisi barang, yang harusnya diekspor ke RRC maupun diimpor dari sana juga akan terhambat. Misalkan developer sedang membangun gedung-gedung tinggi tapi liftnya diimpor dari China, mau tidak mau dihentikan dulu pengiriman impornya.

Baca juga: Tekanan berat, REI minta perizinan properti dipermudah

Dengan demikian target pembangunan yang harusnya selesai pada tahun ini atau tahun depan, mungkin akan mundur.

"Developer properti itu sangat tergantung pada modal investasi dan barang, selain sumber daya manusia. Maka akan terhambat itu," ujar Amran.

Pemerintah telah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China dan juga menunda sementara kebijakan pemberian fasilitas bebas visa kunjungan serta visa on arrival untuk warga negara RRT yang bertempat tinggal di daratan China.

Baca juga: Wapres terima DPP Real Estate Indonesia, bahas properti

Selain itu, Kementerian Perdagangan juga dalam waktu dekat akan menghentikan sementara impor dari China terkait beberapa produk yang berpotensi membawa virus corona.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan bahwa mengenai rincian dari rencana tersebut baru akan diputuskan setelah dilakukan rapat bersama dengan berbagai kementerian sebab tidak semua produk impor berpotensi membawa virus corona.

Baca juga: REI apresiasi langkah BI relaksasi ketentuan LTV

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020