Manado (ANTARA News) - Menteri Perdagangan, Marie Elka Pangestu mengatakan krisis ekonomi dunia sudah mulai dirasakan sejumlah negara , namun Indonesia untuk sementara pada 2008 masih luput dari "tsunami" ekonomi dunia itu.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga Oktober 2008 tercatat 6,11 persen, sementara negara tetangga Singapura dan Malaysia sudah negatif, kata Pangestu dalam diskusi akhir tahun 2008, Selasa, di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

Diskusi tersebut dihadiri Gubernur Sulut, Sinyo Hari Sarundajang dan sejumlah pakar, antara lain mantan Rektor Universitas Samratulangi (Unsrat) Manado, Prof, Dr. L. Sondakh, mantan Dekan Fakultas Ekonomi Unsrat, Prof. Dr. I. Nayoan Pondaag, kalangan perbankan dan pejabat terkait.

Menurut Pangestu, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009, akibat krisis ekonomi global diperkirakan sekitar 5,8 persen, sementara pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 2008 tercatat 6,3 dan 6,44 persen.

Pemerintah telah menetapkan berbagai program guna mengantisipasi situasi krisis ekonomi dunia tahun 2009, misalnya melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disiapkan dana sebesar hampir Rp70 triliun untuk menanggulangi masalah kemiskinan.

Dana tersebut, yang digunakan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan lainnya, diharapkan bisa menurunkan penduduk miskin 12 ? 14 persen.

Sebelumnya Gubernur Sulut, Sinyo Hari Sarundajang mengatakan, pertumbuhan ekonomi daerah "nyiur melambai" itu mencapai 7,8 persen, sebagai hasil kerja keras segenap lapisan masyarakat di daerah tersebut.

Sementara itu, sejak dua tahun terakhir ini (2007-2008) investasi sektor swasta mengalami peningkatan sangat signifikan, yakni mencapai Rp2 triliun, ditandai telah diresmikannya dua hotel berbintang dan sekitar awal tahun 2009 juga akan diresmikan tiga sampai empat hotel bintang.

Ekspor Sulut hingga oktober 2008 mencapai nilai Rp659 miliar dengan 10 negara tujuan, antara lain Australia, Belanda, Amerika Serikat.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga memaparkan rencana pelaksanaan World Ocean Conference (WOC) 11-13 Mei 2009 di Manado akan dihadiri utusan dari 121 negara dan kegiatan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit 15 Mei 2009 di Manado dihadiri enam kepala Negara, yakni dari Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Filipina, Solomon Islands, Papua Nugini dan utusan Amerika, Australia serta kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/NGO internasional.(*)

Copyright © ANTARA 2008