Diperkirakan (mati) sudah lima hari yang lalu
Pekanbaru (ANTARA) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau mengirim dua tim untuk menyelidiki kasus kematian gajah di konsesi hutan tanaman industri PT Arara Abadi di Kabupaten Bengkalis. 

Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro ketika dikonfirmasi ANTARA dari Pekanbaru, Jumat malam, mengatakan dua tim yang diturunkan adalah tim lapangan dan tim medis.

"Untuk tim medis, malam ini (berangkat) dari Pekanbaru. Untuk tim lapangan sudah di lokasi," kata Heru.

Baca juga: Gajah sumatera mati di konsesi Arara Abadi di Riau

Tim pertama bertugas untuk mengecek kebenaran laporan tentang kematian satwa bongsor tersebut. Hasilnya memastikan bahwa benar ada bangkai gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) yang mati di konsesi hutan tanaman industri (HTI) PT Arara Abadi Distrik Duri II KM 48 di Desa Tasik Serai Wangi Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis.

"Hasil awal pemeriksaan fisik bangkai, jenis kelamin betina, perkiraan umur di atas 40 tahun," katanya.

Baca juga: Warga Madiun temukan benda diduga fosil hewan purba

Ia mengatakan kondisi bangkai sudah berulat dan bengkak. "Diperkirakan (mati) sudah lima hari yang lalu". 

Tim kedua yang diberangkatkan adalah tim medis BBKSDA Riau. Mereka akan memastikan penyebab kematian dengan melakukan nekropsi.

"Ya, akan nekropsi atau bedah bangkai," ujar dia.

Baca juga: Gajah sumatera di TWA Buluh Cina bunting untuk pertama kali

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2020