daerah Solok berpotensi hujan dengan intensitas tinggi sampai 28 Februari
Arosuka (ANTARA) - Masyarakat Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok khawatir banjir datang lagi karena hujan masih mengguyur daerah tersebut sejak tadi malam (7/2) hingga Sabtu siang.

Seorang warga Muaro Paneh Syafriadi (32), Sabtu, mengatakan banjir yang melanda kawasan Nagari Muaro Paneh, Kecamatan Bukik Sundi, Kabupaten Solok sudah mulai surut. Air yang semula sampai ketinggian 70 cm di kawasan Jalan jorong Balai Pinang sudah menyusut.

Saat ini warga terlihat sudah membersihkan halaman rumah dan kawasan jalan menggunakan mesin pompa air, terutama material lumpur yang menutupi permukaan jalan.

Kendati banjir luapan aliran Batang Lembang sudah surut, namun warga masih was-was lantaran hujan deras masih mengguyur kawasan setempat. Diperkirakan, hujan juga terjadi di hulu aliran Batang Lembang.

Baca juga: Solok Selatan butuh Rp1,1 triliun untuk perbaikan pascabanjir

Menurut dia banjir terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Di Nagari Muaro Paneh, luapan Batang Lembang merendam tiga Jorong yakni Jorong Koto Kaciek, Koto Panjang dan Balai Pinang.

Petugas dari BPBD Kabupaten Solok, PMI dan Damkar serta kepolisian tiba di lokasi untuk antisipasi dampak bencana.

Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Solok Un Khairul menyebutkan warga terdampak musibah banjir di Nagari Muaro Paneh sekitar 250 Kepala Keluarga.

"Yang terparah di Jorong Koto Panjang dan Balai Pinang, Alhamdulillah sampai saat ini dilaporkan tidak ada korban jiwa," sebutnya.

Petugas juga sempat melakukan evakuasi terhadap terhadap seorang bayi dan keluarganya dari kepungan air yang menggenangi rumah. Keluarga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Menurut dia banjir dipicu hujan deras yang terjadi di kawasan hulu Sungai Batang Lembang.

"Dari informasi dari BMKG, daerah Solok berpotensi hujan dengan intensitas tinggi sampai 28 Februari 2020 nanti, warga diharapkan waspada," ujarnya.

Baca juga: 3 nagari terkena banjir di Kabupaten Solok

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020