Pada pertandingan derbi Jakarta yang berlangsung di GOR PSCC Palembang, Sabtu malam, Jakarta Pertamina Energi langsung tampil dominan dengan mengalahkan Jakarta BNI 46 25-17 pada set pertama.
Namun sayangnya penampilan Wilda Siti Nurfadillah dan kawan-kawan justru melempem pada set kedua, Jakarta BNI 46 berhasil menyamakan kedudukan set menjadi 1-1 dengan kemenangan 15-25.
Tampil dengan rekor tak terkalahkan memotivasi Jakarta Pertamina Energi bermain lebih garang dan terbukti anak asuh Ziya Rajabov itu mampu mendapatkan lagi kemenangan 25-14 pada set ketiga. Mereka lalu melibas Jakarta BNI 46 pada set keempat 25-7, membuat pertandingan berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan Jakarta Pertamina.
"Permainan kami tidak maksimal mulai dari set pertama sampai keempat, set pertama masih bisa mengikuti, lalu set kedua sudah bagus, tapi saat set ketiga dan keempat banyak kesalahan," kata asisten pelatih Jakarta BNI 46, Harjuno HP.
Baca juga: Tumbangkan Samator, Pertamina juara putaran pertama Proliga 2020
Ia mengakui timnya banyak memberi poin secara cuma-cuma pada tim lawan akibat kondisi yang menurun dan pada saat bersamaan lawan juga mengembangkan permainan dengan mengandalkan permain asing yang sulit dibendung.
Sementara pelatih Jakarta Pertamina Energi, Octavian, mengaku sangat bersyukur dapat mempertahankan rekor tak terkalahkan sekaligus keluar sebagai juara putaran pertama menyusul tim putra yang sudah lebih dulu keluar sebagai juara putaran pertama.
"Namun masih banyak celah yang perlu kami evaluasi dan perbaiki, di set kedua tadi misalnya masih ada pemain-pemain cadangan belum bisa keluar dari tekanan," ujar Octavian.
Pertandingan sesama tim ibu kota tersebut menjadi laga terakhir Jakarta Pertamina Energi pada putaran pertama Proliga 2020. Sedangkan Jakarta BNI 46 masih bisa menambah poin karena memiliki satu laga sisa melawan Gresik Petrokimia Puslatda KONI Jatim pada Minggu (9/2).
Baca juga: Bank SumselBabel kalahkan Sadang MHS 3-1
Baca juga: BJB libas Petrokimia 3-0
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020
