Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil bersilaturahmi kembali dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di acara pernikahan anak Ketua DPRD Jabar M Taufik Hidayat beberapa waktu lalu di Kota Bandung.

Momentum bertemunya orang nomor satu di Provinsi Jabar dengan Prabowo Subianto tersebut menggambarkan hubungan keduanya kembali mesra sejak Pilgub 2018.

Baca juga: Pengolahan sampah plastik jadi biodiesel di Jabar dimulai 2020

Baca juga: Ridwan Kamil: Jabar waspada dan siaga virus corona

Baca juga: Ridwan Kamil berikan hadiah khusus untuk Megawati


Kebersamaan tersebut diabadikan oleh Ridwan Kamil melalui sebuah unggahan di akun instagram @ridwankamil.

Ridwan Kamil kepada wartawan, Minggu, mengatakan pertemuannya antara dirinya dengan Prabowo adalah momentum pertama bagi dirinya bisa kembali berbincang langsung dengan Menteri Pertahanan RI tersebut sejak Pilgub Jabar 2018.

"Dan saya mengucapkan selamat atas penugasan sebagai menteri pertahanan saya mendoakan beliau sukses lancar karena ini bukan tugas sederhana. Mengucapkan selamat datang di Bandung," katanya

Dia mengatakan momentum pertemuan kemarin juga unik karena yang menjadi saksi nikah anak Ketua DPRD Jabar ada tiga termasuk dirinya.

"Awalnya saya kira hanya Pak Prabowo saja. Biasanya kalau saksi nikah dua kan berhadapan posisi duduknya kalau ini mah tiga. Sehingga duduknya berdampingan," kata dia.

Dirinya mengaku momentum tersebut tidak membuat dirinya canggung, meski momen politik sempat membuat hubungan keduanya tidak kondusif.

Selain itu, kata dia, sikap hangat Prabowo menunjukkan kedewasaan yang bersangkutan.

"Tidak canggung, saya sudah biasa menghadapi situasi seperti itu, mengalir saja. Dan terlihat memang sudah cair sih. Mungkin persepsi orang menganggap bagaimana. Namun saya melihat kepribadian Pak Prabowo yang melihat masa depan lebih penting ketimbang masa lalu," katanya.

Pada kesempatan tersebut dirinya juga meminta maaf kepada Prabowo.

"Sebagai yang muda ke yang sepuh terhadap apapun yang mungkin dalam perjalanan kurang berkenan di mata beliau karena sebuah takdir," ujarnya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020