Mamuju (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Barat Harun Sulianto menyampaikan apresiasinya atas program pembinaan kemandirian yang dilakukan Lapas Polewali.

"Program pembinaan kemandirian Lapas Polewali patut diapresiasi sebab langkah ini sangat baik untuk memberikan bekal kepada para warga binaan sehingga jika kelak mereka bebas dan berada di tengah masyarakat dapat mandiri dan tidak lagi melakukan perbuatan yang melanggar hukum," kata Harun Sulianto, saat mengunjungi Lapas Polewali, di Kabupaten Polewali Mandar, Minggu.

Baca juga: Kreativitas warga binaan Lapas Polewali Mandar dipamerkan pada PIFAF

Baca juga: Pemerintah tingkatkan bimbingan kemandirian warga binaan

Baca juga: Kemenkumham Sultra gandeng BLK dorong keterampilan warga binaan


Sementara, Kepala Lapas Polewali Abd Waris menyampaikan bahwa program kemandirian itu sebagai upaya membekali warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar dapat berintegrasi dengan masyarakat dan menjadi warga yang bertanggung jawab, selama maupun setelah menjalani pidana.

Ia memaparkan program kemandirian yang dilakukan Lapas Polewali, yakni peternakan ayam petelur, peternakan kambing, budidaya ikan air tawar, kerajinan anyaman lidi (lobo, bosara dan keranjang pakaian), pembuatan paving block dan pembuatan roti.

"Selain itu juga ada pencucian motor/mobil, kerajinan kaligrafi dan meubeler," kata Abd Waris.

Lapas Polewali juga lanjutnya, saat ini tengah menjalankan program nasional Ditjen Pemasyarakatan, yakni rehabilitasi sosial bagi narapidana pengguna narkoba yang diikuti 100 warga binaan.

"Program rehabilitasi sosial itu akan berlangsung selama 6 bulan, yakni hingga 16 Juli 2020," tuturnya.

"Pada kegiatan itu dilakukan konselor adiksi, psikolog yang melibatkan Dinas Kesehatan dan BNN Kabupaten Polewali Mandar. Program ini dilakukan sesuai standar WHO dengan metode 'quality of life' (QOL) yang ditekankan pada aspek fisik, emosi dan sosial," papar Abd Waris.

Untuk program nasional kemandirian bagi WBP lanjutnya , Lapas Polewali telah bekerja sama dengan Dinas Transmigrasi, Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Kabupaten Polewali Mandar, Balai Latihan Kerja serta Dinas Pertanian dan Pangan.

"Ada 12 jenis pelatihan yang dilaksanakan dan diikuti 380 WBP, yakni latihan pertukangan kayu dan batu, tata boga, mekanik roda dua dan roda empat, las listrik, servis elektronik AC dan HP, menjahit, potong rambut serta hidroponik," terang Abd Waris.

Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020