Sleman (ANTARA) - Kepala Pusat Studi Forensik Digital Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Yudi Prayudi menilai pemasangan kamera pengintai atau CCTV di kawasan rawan kejahatan jalanan (klithih) sebaiknya yang jenis night vision camera jenis berwarna maupun hitam putih.

"Ini karena selama ini mayoritas aksi kejahatan jalanan dilakukan pada malam hari, sehingga butuh CCTV yang dikhususkan pengkondisian suasana malam," kata Yudi Prayudi di Sleman, Minggu.

Menurut dia, jika CCTV tanpa night vision camera, maka akan sulit menangkap objek di suasana gelap, sehingga tidak terlalu efektif.

"Selain jenis CCTV, hal lain yang perlu diperhatikan adalah ruang pemantauan dari kamera pengintai yang dipasang," katanya.

Ia mengatakan, terkadang, kamera pengintai atau pemantau dipasang pada posisi yang tidak tepat. Sehingga jika ada kejadian, sulit menangkap identitas pelaku karena terpantau dari sudut tertentu saja.

"Perlu pendalaman tentang penempatan CCTV di area yang ditengarai berpotensi kejahatan jalanan. Area coverage sebaiknya diperluas lagi," katanya.

Yudi mengatakan, keberadaan CCTV personal atau milik pribadi juga penting, karenanya perlu kesadaran dari warga untuk melapor ke aparat kepolisian apabila CCTV di rumahnya merekam kejadian kejahatan.

Kepolisian Resor (Polres) Sleman mewacanakan pemasangan CCTV di titik-titik jalan yang dipandang rawan terjadi aksi kejahatan jalanan.

Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah mengatakan, rencana pemasangan CCTV telah dikomunikasikan dengan jajaran Pemkab Sleman, namun masih akan didalami lagi teknisnya.

"Kami sudah membicarakan, masih akan didalami lagi teknisnya," katanya.

Ia mengatakan, sesegera mungkin pihaknya akan memetakan titik yang dianggap mendesak untuk dipantau CCTV.

"Saat ini belum dipetakan, namun yang pasti, tempat yang ramai dan mungkin rawan," katanya.

Kepala Seksi Infrastruktur Teknologi Informasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sleman Aris Bintoro mengatakan, rencana pemasangan CCTV di jalur rawan kejahatan masih akan dikoordinasikan bersama Polres Sleman.

"Kemungkinan diprioritaskan di ruas jalan yang sudah ada jalur kabel fiber optic. Untuk sementara, yang teranggarkan pemasangan CCTV tahun ini baru seputar komplek Pemda, dan pertigaan Kecamatan Mlati," katanya.

Baca juga: Kriminolog UGM: kejahatan jalanan "klitih" bukan tanpa motif

Baca juga: Disdikpora DIY berharap "klitih" tidak selalu dikaitkan sekolah

Baca juga: Pemkab Mimika perbanyak CCTV cegah kejahatan di jalan raya

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020