Tanjungpinang (ANTARA) -
Partai Golkar mengerucutkan nama-nama yang mendaftar sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Riau menjadi lima nama berdasarkan hasil rapat pleno diperluas tingkat kabupaten dan kota.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Kepri, Taba Iskandar, yang dihubungi dari Tanjungpinang, Minggu, mengatakan lima nama tersebut, yakni
Ansar Ahmad, Ismeth Abdullah, Huzrin Hood, Taba Iskandar dan Syahniar Usman. Nama tersebut diketahui sebelumnya telah mendaftar ke Partai Golkar akhir tahun lalu.

"Nama-nama tersebut dibahas satu persatu di rapat pleno diperluas dengan DPD Golkar kabupaten dan kota se-Kepri," katanya.

Nama-nama yang diusulkan akan disurvei lembaga independen yang ditunjuk Golkar. Kemudian DPP Partai Golkar akan memutuskan figur yang diusung pada Pilkada Kepri 2020.

“DPP Golkar di Jakarta tetap akan mempertimbangkan hasil survei internal partai sebelum memutuskan nama yang akan diusung,” kata Taba.

Sedangkan untuk Pilkada Kota Batam, Golkar mengusulkan lima nama. Dari internal partai, Golkar mendorong ketua DPD Golkar Batam Ruslan Ali Wasyim dan Wakil Ketua Organisasi dan Daerah DPD Golkar Kepri, Taba Iskandar. Dua mantan ketua BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo dan Mustofa Widjaya masuk dalam usulan nama Partai Golkar untuk maju pilwako. Sedangkan figur dari luar, Golkar mengusulkan nama Hj Asnah untuk disurvei.

“Nanti semua calon-calon itu disurvei, dipotret kekuatan kelemahannya, popularitas, elektabilitas sebelum diputuskan untuk diusung,” kata Taba.

Terkait kapan survei akan diumumkan,
Taba menyerahkan hal ini sepenuhnya kepada DPP.  “DPP akan menentukan kapan survei, dan nama lembaga surveinya. Yang pasti, kami menyerahkan nama-nama itu ke DPP,” tegasnya.

Terkait pertanyaan apakah Golkar akan mengusung di luar nama-nama yang disurvei, menurut Taba hal tersebut kemungkinan tidak terjadi. Namun, jika ada nama di luar survei diusung Golkar maka itu dipastikan dalam format koalisi.

“Artinya bisa diusung kalau nama-nama tersebut berkoalisi dengan pasangan yang diusung Partai Golkar,” ujarnya.

Saat ini, Golkar terus menjalin komunikasi intensif dengan partai-partai lain untuk berkoalisi. Untuk pilkada Kepri, sesuai undang-undang Golkar membutuhkan satu kursi lagi untuk mengusung calonnya. Begitu juga dengan Batam.

Tahun ini, enam dari tujuh kabupaten di Kepri menggelar pilkada serentak. Adapun kabupaten kota yang menggelar pilkada serentak antara lain Kota Batam, Kabupaten Karimun, Bintan, Lingga, Natuna dan Anambas.

Baca juga: Pemprov Kepri setujui penambahan anggaran pilkada 2020

Baca juga: KPU Kepri butuh kepastian perubahan anggaran pilkada

Baca juga: Bawaslu ajak masyarakat Kepri perkuat pengawasan pilkada

Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020