Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat koordinasi membahas persiapan penyelenggaraan Indo Pacific World Economic Forum yang akan digelar di Jakarta, 7-9 Juli 2020 dan akan dihadiri 35 negara.

Rapat koordinasi itu turut dihadiri Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, perwakilan Kemenko Perekonomian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Keuangan.

Menurut Luhut, forum ekonomi itu akan dihadiri oleh perwakilan 35 negara ditambah 700 CEO perusahaan global dan 1.100 peserta.

Baca juga: Indonesia tandatangani perjanjian ekonomi dengan Pasifik Selatan

"Tadi kami rapatkan dengan Pak Mahendra, dengan K/L nanti pelaksanaannya 7-9 Juli nanti. Ada 35 negara, 700 CEO dan 1.100 peserta," katanya.

Menurut Luhut, nantinya forum itu juga menjadi ajang bagi pemerintah Indonesia untuk mempromosikan peluang investasi, termasuk investasi di sektor tambang dan energi.

"Misalnya kita tawarkan tur lihat di Morowali, di Vale atau Pertamina," katanya.

Luhut menambahkan, akan ada banyak tokoh-tokoh ekonomi dunia yang akan hadir dalam pertemuan itu seperti Founder Alibaba Jack Ma, CEO Softbank Masayoshi Son, hingga konglomerat asal Australia Andrew Forest.

Baca juga: Papua Nugini ingin belajar pengembangan ekonomi dari Indonesia

Purnawirawan Jenderal TNI itu juga menjelaskan alasan Indonesia dipilih jadi tuan rumah Indo Pacific World Economic Forum.

Menurut dia, lembaga World Economic Forum melihat perubahan format forum yang berbeda dalam penyelenggaraan di Indonesia. Sebelumnya, World Economic Forum yang digelar secara regional hanya meliputi ASEAN saja.

"WEF itu melihat agak lain dari WEF di Vietnam. Formatnya itu lebih besar Indo Pacific jadi ada beberapa negara lain yang ikut seperti India, Pakistan, Bangladesh, Selandia Baru, Fiji, juga Australia dan Jepang," katanya.

Terpisah, Wamenlu Mahendra Siregar mengatakan forum tersebut nantinya akan fokus membahas perkembangan dan pembangunan infrastruktur konektivitas di kawasan Indo Pasifik.

Mahendra menyebut kawasan Indo Pasifik, termasuk ASEAN, kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, kawasan itu jadi lokasi rebutan banyak negara-negara besar.

"Nah sekarang kita dapat kesempatan untuk melihat ini sebagai konteks yang lebih operasional untuk pembangunan infrastruktur," katanya.

Di sela World Economic Forum di Davos, Januari lalu, Indonesia dipilih untuk mengorganisasikan Indo-Pacific World Economic Forum.

Pertemuan yang tadinya digelar dengan tajuk World Economic Forum ASEAN itu diperluas ranah cakupannya tak hanya se-Asia Tenggara tapi juga kawasan Pasifik.

 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020