Kemudian, yang juga menjadi prioritas Kemenperin adalah menyiapkan ketersediaan SDM industri yang kompeten
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang  Kartasasmita mengatakan pemerintah akan  terus berupaya memacu pengembangan industri galangan kapal di Tanah Air.

Terkait hal itu, Menperin meninjau salah satu galangan kapal PT Industri Kapal Indonesia (Persero) di Makassar, Sulsel, Senin.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mendengar langsung dari para pelaku industri galangan kapal nasional, terkait kebutuhan atau tantangan dalam menjalankan usahanya.

“Apalagi, awal berdirinya PT IKI ini melalui Kemenperin. Jadi, merupakan suatu tanggung jawab bagi kami untuk terus memacu sektor ini agar bisa tumbuh dan berkembang,” kata Menperin lewat keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Baca juga: Menperin: Industri galangan kapal perlu dukungan pembiayaan

Hal ini, lanjut Agus, juga untuk mengimplementasikan keinginan pemerintah menciptakan Indonesia menjadi negara yang memiliki kekuatan di sektor maritim.

Menurut Menperin, banyak hal yang perlu dipenuhi dan dibenahi agar sasaran tersebut bisa tercapai, termasuk untuk pengembangan industri galangan kapal di Tanah Air supaya bisa lebih mandiri.

“Ini pasti yang menjadi fokus pemerintah,” ujarnya.

Guna mewujudkan kemandirian sektor industrinya, dalam jangka pendek dan menengah, Kemenperin terus memacu kemampuan produksi industri galangan kapal.

Upaya ini diharapkan dapat mendukung pengoptimalan penggunaan produk dalam negeri dan memperbaiki neraca perdagangan nasional dengan menyubstitusi produk impor.

“Kemudian, yang juga menjadi prioritas Kemenperin adalah menyiapkan ketersediaan SDM industri yang kompeten. Dalam hal ini, Kemenperin akan meningkatkan kerja sama yang terkait dengan pelatihan kompetensi bidang pengelasan atau welding,” paparnya.

Menperin menyampaikan pihaknya sangat terbuka dengan langkah kolaborasi, termasuk dengan pelaku industri.

“Kami juga akan memfasilitasi bagi para guru dan siswa yang ingin meningkatkan kompetensinya di bidang industri. Oleh karena itu, kami akan segera follow up,” imbuhnya.

Agus juga mengemukakan dalam rapat terbatas kabinet beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mencontohkan adanya teknologi konstruksi kapal untuk pelat datar yang memungkinkan membuat kapal nelayan yang dijamin aman, namun dengan harga yang lebih murah.

Hal ini menjadi salah satu fokus pemerintah dalam menerapkan hasil riset yang tersambung dengan dunia industri.

“Dalam rapat tersebut, Presiden menyampaikan agar Kementerian Kelautan dan Perikanan lebih banyak memprioritaskan pembelian kapal-kapal nelayannya yang jenisnya dari hasil riset pelat datar tersebut, sekitar 50-60 ton. Saya rasa PT IKI sudah paham terhadap keunggulan untuk membangun industri perkapalan nelayan yang berbasis pelat datar itu, termasuk juga terkait dengan biaya produksi dan perawatannya,” ungkapnya.

Di samping itu, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) pada tahun ini menganggarkan untuk membeli 11 kapal. Bahkan, dalam lima tahun, ASDP memerlukan sebanyak 54 kapal.

“Ini menjadi potensi dan challenge bagi industri galangan kapal kita. Ini harus bisa dimanfaatkan sebesarnya untuk kepentingan dalam negeri khususnya untuk menyuplai kebutuhan kapal di Indonesia,” tandasnya.

Baca juga: Kemenperin: Industri galangan kapal bernilai strategis
Baca juga: Industri galangan kapal minta keringanan fasilitas perbankan


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020