Jakarta (ANTARA) - Badan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Amerika Serikat (AS) atau National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memberikan izin bagi stratup kendaraan otonom Nuro untuk sementara mengoperasikan 5.000 unit kendaraan listrik dengan kecepatan rendah.

Dikutip dari CarsCoops, Selasa, Nuro R2 telah dirancang untuk melakukan perjalanan singkat dan akan dibatasi untuk jalan lingkungan yang telah dipetakan sebelumnya. Kendaraan akan dikerahkan selama periode dua tahun dan menawarkan layanan pengiriman untuk toko kelontong, restoran, dan bisnis lainnya.

Dalam memberikan izin kepada Nuro R2 untuk menguji di jalan umum, NHTSA untuk pertama kalinya menyetujui petisi untuk kendaraan yang tidak memenuhi semua standar keselamatan otomatis AS yang ada, seperti menampilkan kontrol manusia normal seperti setir dan cermin. .

Sekretaris Transportasi AS Elaine Chao mengatakan bahwa untuk kendaraan seperti Nuro R2, "fitur-fitur tertentu yang secara tradisional diperlukan oleh departemen - seperti cermin dan kaca depan untuk kendaraan yang mengemudikan pengemudi - tidak lagi masuk akal," kata dia.

Nuro didirikan pada tahun 2016 oleh sepasang mantan insinyur Google yang telah bekerja pada proyek mobil self-driving perusahaan itu. Tahun lalu, Nuro mengumpulkan sekitar 940 juta dolar AS dari SoftBank Group Corp.

Pada Desember 2019, negara bagian California mengatakan akan memungkinkan kendaraan pengantar otonom mengaspal di jalan-jalan umum di seluruh negara bagian, kendaraan uji persyaratan tanpa pengemudi cadangan akan memerlukan tautan bersertifikasi ke operator jarak jauh yang dapat mengambil kendali.



Baca juga: Mobil swakemudi bisa kirim pesanan barang

Baca juga: Startup pengiriman barang nirawak Nuro dapat kucuran dana Rp13 triliun

Baca juga: Tahun ini, mengendarai mobil Honda bisa sambil baca dan nonton TV
Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020