Bukan menghibur, tapi berdasarkan fakta-fakta yang kami temukan secara ilmiah
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan, Kasan mengatakan pertumbuhan ekonomi RI tahun ini diprediksi akan mengalami perlambatan sekitar 0,23 persen, menyusul perkiraan penurunan ekonomi China sebesar 1 persen sebagai dampak wabah virus corona.

Prediksi Kemendag tersebut lebih rendah dari Bank Dunia yang memperkirakan penurunan ekonomi RI sekitar 0,3 persen.

"Perhitungan tim saya, bukan 0,3 persen. Setiap 1 persen GDP (gross domestic product) China, penurunannya di Indonesia 0,23 persen. Bukan menghibur, tapi berdasarkan fakta-fakta yang kami temukan secara ilmiah," kata Kasan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: BI optimistis ekonomi tumbuh 5,1-5,5 persen di tengah ancaman corona

Dengan demikian, lanjut Kasan, apabila pertumbuhan ekonomi China turun dari 6 menjadi 5 persen, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipatok 5,3 persen tahun ini juga dihitung akan terkoreksi.

Selain itu, Kasan mencatat dampak dari virus corona juga akan menyasar pada kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Januari 2020, begitu pula di sejumlah negara lainnya.

"Sesi kemarin, Bea Cukai China belum merilis ekspor berapa, impor berapa. Tapi, ada beberapa negara yang juga mitra dagang kita yang sudah merilis datanya pada Januari, semuanya turun, dan sangat signifikan," ujar Kasan.

Baca juga: Luhut sebut ada corona, tahun 2020 tumbuh 5 persen sudah bagus

Beberapa negara yang kinerja ekspor dan impornya terdampak menurut Kasan yakni Brazil, Vietnam, Korea Selatan, Chili, dan Pakistan.

"Jadi, ada sekitar 5-6 negara yang sudah mempublikasikan data Januari, itu umumnya ekspor dan impor turun. Dan yang terbesar Brazil yang penurunannya sampai dua digit. Korea juga turun, bahkan Korea menyatakan dalam rilisnya, salah satu penyebab penurunan ekspor impor disebabkan virus corona,” tukas Kasan.

Baca juga: Menko Airlangga: Virus corona berpotensi tekan ekonomi RI 0,29 persen

Hal tersebut dikarenakan sebagian aktivitas di China terhenti dan otomatis transaksi perdagangan akan terpengaruh.

Kasan menambahkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2020 tidak memperhitungkan terjadinya dampak virus corona yang mewabah, terlebih hal itu terjadi ketika perayaan Imlek di China.

Oleh karena itu, wabah corona ini menjadi tantangan baru bagi perekonomian dunia yang akan dirasakan di berbagai negara.

Baca juga: Dampak corona, Apindo nilai perlu koreksi target pertumbuhan ekonomi

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020