Jakarta (ANTARA) - China dan Hong Kong mundur dari Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Asia di Manila karena wabah virus corona, kata penyelenggara seperti dikutip Reuters.

Sekitar 42.000 orang sudah tertular virus seperti flu ini di China daratan, sedangkan pemerintah di sana memastikan 1.000-an meninggal akibat wabah itu.

Baca juga: PBSI umumkan skuat Indonesia di Badminton Asia Team Championships 2020

Filipina sendiri mengenakan larangan masuk sementara kepada China, Hong Kong, Makau, dan Taiwan akibat wabah itu, sehingga membuat penyelenggara kelabakan mengurus visa untuk pemain dan ofisial turnamen yang digelar dari 11-16 Februari itu.

"Namun demikian, keputusan memberlakukan karantina 14 hari untuk semua pelancong dari China, Hong Kong dan Macau harus dihormati demi kesehatan dan keselamatan yang dijaminkan pemerintah Filipina kepada rakyatnya," kata Badminton Asia dalam satu pernyataan.

Badminton Asia menegaskan penghormatan atas kebijakan negara adalah di atas turnamen itu sendiri, sehingga terpaksa tidak bisa menyaksikan China dan Hong Hong berlaga.

Mereka juga mengungkapkan tim putri India menarik diri dari turnamen ini karena "ada keprihatinan dari pihak orang tua dan pemain."

Baca juga: Wabah virus corona buat balapan Formula E di China batal

Meksipun begitu, India akan tetap mengirimkan tim putra setelah mereka disetujui pergi ke Manila.

Turnamen ini dianggap timpang karena China yang menjadi kekuatan dominan bulu tangkis tidak mengikutinya.

Wabah virus corona telah berpengaruh besar kepada kalender olahraga di Asia.

Baca juga: Virus corona kacaukan kalender event olahraga di China
Baca juga: Kejuaraan Asia Atletik di China dibatalkan akibat wabah virus corona


Wabah itu telah membuat turnamen-turnamen kualifikasi tinju, basket dan sepak bola putri untuk Olimpiade, ditunda atau dipindahkan dari China. Bulu tangkis, balap motor, hoki dan tenis juga terpengaruh.

Kejuaraan dunia atletik indoor di Nanjing dari 15-18 Maret adalah turnamen terbesar yang terpengaruh wabah ini.

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020