Palembang (ANTARA) - Sebanyak 15.638 jiwa terdampak banjir luapan sungai di Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan yang merendam empat kecamatan sejak Minggu dinihari (9/2).

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Selasa, mengatakan banjir diakibatkan intensitas hujan yang tinggi sehingga merendam 1.407 unit rumah di 22 desa dan 3 kelurahan.

Baca juga: Banjir di Musi Rawas rendam 7.000 rumah

"Saat ini kondisi di beberapa titik banjir sudah mulai surut," ujar Ansori di Palembang.

Menurutnya tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut, namun banjir merusak 1 bangunan SD, merusak 3 jembatan gantung penghubung antardesa, dan merendam 143 hektare perkebunan.

Dari empat kecamatan terdampak, Kecamatan Muara Kelingi menjadi yang terparah, setidaknya banjir merendam Desa Bingin Junggut (1.174 jiwa), Lubuk Tua (1.026 jiwa), Lubuk Muda (49 jiwa), Suka Menang (40 jiwa), Pulau Panggung (795 jiwa), Mandi Aur (129 jiwa), Binjai (40 jiwa), Kembang (1.318 jiwa), Tanjung (204 jiwa) dan Kelurahan Muara Kelingi (1.472 jiwa).

Lalu di Kecamatan Muara Lakitan banjir merendam Desa Pendingan (300 jiwa), Semangus (1.136 jiwa), Semangus Lama (1.278) jiwa, Sungai Pinang (1.308 jiwa), Semangus Lama (1.500 jiwa), Semeteh (1.500 jiwa), Prabumulih (375 rusak), Lubuk Pandan (953 jiwa, Muara Rengas (211 jiwa), dan Kelurahan Muara Lakitan (1.966 jiwa).

Baca juga: Puluhan hektare sawah terendam banjir di Musi Rawas Utara

Sisanya banjir di Kecamatan Bulan Tengah Suku (BTS) Ulu Cecar merendam Desa Mulyoharjo (10 KK), Pangkalan Tarum (37 KK), Pelawe (30 KK), Sembatu Jaya, Kelurahan Bangun Jaya (27 KK), dan Desa Suka Merindu di Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Trawas (30 KK).

"BPBD sudah kirimkan bantuan dari Pemprov Sumsel berupa 688 paket makanan (susu, biskuit, gula, mi instan, sarden), 45 paket makanan siap saji dan 45 paket makanan tambahan gizi," tambah Ansori.

Sementara BMKG memprediksi hujan intensitas sedang hingga tinggi masih akan melanda Kabupaten Musi Rawas hingga 16 Februari 2020 sehingga masyarakat diminta waspada.

"Secara umum kondisi hujan disertai petir dan angin di wilayah Sumsel berpotensi meningkat pada 11 - 16 Februari termasuk Musi Rawas, dan akan menurun pada 17-18 Februari 2020," kata Kasi Informasi dan Observasi BMKG SMB II Palembang, Bambang Beny Setiaji.

Baca juga: Banjir melanda 32 desa di Musi Rawas Utara

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020