Tetapi beberapa jam kemudian, air mata berubah menjadi kejutan, kebahagiaan dan keraguan
Jakarta (ANTARA) - Pesawat kedua yang membawa 185 warga Kanada dari pusat penyebaran virus corona di Kota Wuhan, China, telah mendarat di pangkalan angkatan udara di Trenton, Ontario, menurut laporan CBS News, Selasa.

Korban tewas akibat virus corona melampaui 1.000 pada Senin (10/2), dan hampir seluruhnya di China daratan. Virus telah menyebar ke sedikitnya 27 negara, termasuk Kanada, di mana tujuh kasus dikonfirmasi telah dilaporkan.

Pekan lalu, 176 warga negara dan penduduk tetap Kanada dievakuasi dari Wuhan ke pangkalan angkatan udara Ontario dengan penerbangan yang disewa oleh pemerintah Kanada, sementara 39 warga Kanada lainnya diterbangkan keluar dari China dengan penerbangan Amerika.

Masa karantina selama 14 hari untuk warga yang diterbangkan ke pangkalan angkatan udara di Trenton, telah diberlakukan. Pemerintah Kanada juga mengatakan kepada warga negaranya untuk tidak melakukan perjalanan ke Provinsi Hubei dan untuk menghindari semua perjalanan yang tidak penting ke China.

Kanada telah mengerahkan 16 ton peralatan pelindung termasuk masker, kacamata dan sarung tangan, ke China sejak 4 Februari, Global Affairs Canada mengatakan pada Senin (10/2).

Di Wuhan, depresi akan potensi perpisahan berubah menjadi sukacita bagi Edward Yuan, seorang warga negara Kanada, dan istrinya, seorang penduduk tetap.

Meskipun mereka pertama kali diberitahu bahwa dia tidak akan diizinkan naik penerbangan evakuasi kedua kembali ke Kanada, pihak berwenang Kanada kemudian menelepon kembali untuk mengatakan dia akan diizinkan naik pesawat.

"Saya pertama kali mengalami depresi dan istri saya menangis ketika kami diberitahu bahwa ia tidak bisa pergi," kata Yuan kepada Reuters sebelum keberangkatan.

"Tetapi beberapa jam kemudian, air mata berubah menjadi kejutan, kebahagiaan dan keraguan," ia melanjutkan.

Setelah naik ke pesawat bersama-sama akhirnya mereka bisa merasa lega, kata Yuan.

Kepala Petugas Medis Kanada, Theresa Tam, mengatakan pada Senin (10/2) bahwa delapan anggota Angkatan Bersenjata Kanada yang menemani penerbangan pertama ke dan dari Wuhan telah dibebaskan dari karantina, demikian pula lima anggota tambahan awak pesawat.

"Dapat dimengerti bahwa banyak masyarakat khawatir tentang virus, namun informasi yang salah dan desas-desus yang terus menyebar hanya melemahkan respons kami terhadap wabah," kata Tam.
Sumber: Reuters

Baca juga: Penumpang mengaku kena virus, jet Kanada terpaksa kembali ke bandara
Baca juga: Kanada identifikasi kasus pertama virus corona

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020