"Setelah itu, apakah masih menerima pesanan atau tidak masih dalam penyelidikan. Pemesan secara daring juga sudah dimintai keterangannya ternyata memang benar diantarkan sesuai tempat tujuan. Setelah itu, apakah ada penumpang yang minta diantarkan ke
Kudus (ANTARA) - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah masih memburu pelaku pembunuhan sopir Grab, taksi daring asal Kabupaten Kudus yang diduga lebih dari satu orang, mengingat jasad korban yang ditemukan di saluran irigasi Serang Welahan Drain (SWD) Dua di Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, diberi pemberat dengan batu bata.

"Jika melihat sejumlah fakta di lapangan, pelakunya diduga lebih dari satu orang karena saat korban ditemukan meninggal di saluran irigasi diikat dengan tali rafia dan diberi pemberat dengan batu bata," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Rismanto, di Kudus, Selasa.

Hanya saja, kata dia, untuk memastikan jumlah pelakunya tentu harus menangkap pelakunya terlebih dahulu, termasuk mobil korban yang dibawa kabur pelakunya beserta barang berharga milik korban.

Berdasarkan hasil autopsi tim medis, korban yang ditemukan Kamis (6/2) pukul 06.10 WIB, diduga meninggal sejak dua hari sebelumnya dan penyebab kematiannya karena tusukan senjata tajam di bagian dada.

Korban diketahui terakhir menerima pesanan dari penumpang secara daring pada 4 Februari 2020 ketika mengantarkan penumpang ke Perumahan MVR di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.

"Setelah itu, apakah masih menerima pesanan atau tidak masih dalam penyelidikan. Pemesan secara daring juga sudah dimintai keterangannya ternyata memang benar diantarkan sesuai tempat tujuan. Setelah itu, apakah ada penumpang yang minta diantarkan ke tempat tujuan secara 'offline' yang sedang diselidiki," ujarnya.
Baca juga: Grab harus tanggung jawab atas Siska yang dibunuh pengemudi

Tim gabungan dari Polres Kudus, Polres Jepara dan Polda juga masih mencari keberadaan mobil Honda Jazz warna putih milik korban, sedangkan masyarakat yang mengetahui ada orang yang menjual mobil dengan jenis dan warna serupa serta mencurigakan diminta melaporkan ke polisi.

Adapun motif pelakunya juga belum bisa dipastikan apakah murni perampasan kendaraan atau ada motif lain terhadap korban.

Sebelumnya, warga Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara menemukan sesosok mayat di saluran irigasi Serang Welahan Drain (SWD) Dua di Desa Bugo Kamis (6/2) pukul 06.10 WIB, dalam kondisi jasad korban diberi pemberat berupa batu bata.

Setelah melaporkan temuan tersebut, kemudian jajaran kepolisian setempat ke lokasi dan melakukan evakuasi.

Korban diketahui bernama Tri Ardiyanto, warga Desa Gondang Manis, Kecamatan Bae, Kudus yang merupakan sopir Grab.
Baca juga: Otak pembunuhan sopir taksi daring dituntut hukuman mati

Dugaan menjadi korban pembunuhan, selain jasadnya diberi pemberat dengan diikatkan tali rafia, pada badan korban juga ditemukan sejumlah luka tusukan senjata tajam di bagian dada, tangan terdapat luka sayatan, dan pelipis juga robek.

Sedangkan barang berharga milik korban, seperti telepon maupun dompet serta mobil Honda Jazz juga tidak ditemukan di lokasi penemuan korban meninggal.

Pihak keluarga melaporkan bahwa korban sejak tanggal 4 Februari 2020 yang bekerja sebagai sopir taksi daring belum pulang hingga dilaporkan ke Polres Kudus pada tanggal 5 Februari 2020.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020