Kediri (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi saat ini sedang menyiapkan format baru dalam transmigrasi, agar masyarakat semakin berminat untuk ikut transmigrasi dengan menyiapkan tempat terlebih dahulu.

"Saya ingin mengubah paradigma, meningkatkan daya tarik masyarakat untuk pindah bukan memengaruhi. Itu artinya, tempatnya disiapkan dulu baru ditawarkan siapa yang masuk kehidupan lebih baik, silakan menempati," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar di acara Bahtsul Masail FMPP Ke-34 di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.

Pihaknya memang berusaha keras untuk mengubah paradigma tersebut sehingga mereka bersemangat ikut transmigrasi dan mempunyai masa depan yang lebih baik.

Namun, untuk lokasi yang kini menjadi tujuan lokasi transmigrasi yang sudah disiapkan, Halim mengatakan masih membutuhkan waktu untuk menyiapkan daerah tersebut. Untuk saat ini, pemerintah masih fokus mengubah paradigma agar masyarakat tertarik ke lokasi transmigrasi.

Baca juga: Transmigrasi, ibu kota, dan tanah baru

Baca juga: Pemkab Lebak siap berangkatkan enam KK Transmigran ke Aceh

Baca juga: Tujuh aspek kebijakan percepatan pembangunan Papua disiapkan Bappenas


Terkait dengan program pengentasan kemiskinan, dia mengatakan semua anggaran dana desa yang cair di periode pertama, 40 persen dari total anggaran desa digunakan untuk padat karya.

"Sehingga melibatkan seluruh kelompok miskin dan tidak boleh dipihakketigakan. Ini yang pertama," kata dia.

Untuk program selanjutnya, yakni dengan mengoptimalkan transformasi ekonomi agar pengelolaan segala produksi di desa bisa dikelola mulai dari hulu hingga ke hilir.

Ia mengatakan, hal itu penting dilakukan agar geliat ekonomi di awal tahun bisa lebih optimal. Terlebih lagi dengan adanya persaingan global, hingga maraknya COVID-19 (Corona Virus Disease 2019).

"Presiden juga perintahkan ke kementerian untuk segera membelanjakan dana modal di kementerian dan meminta para menteri mengawal penggunaan dana APBD kabupaten/kota maupun provinsi agar di awal tahun segera digunakan untuk belanja modal. Itu juga bagian ikhtiar dari Presiden agar konstelasi yang rumit ini bisa segera ditangani," kata dia.

Dalam acara itu, selain dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, juga hadir pula segenap pengasuh PP Lirboyo, Kota Kediri, para santri peserta bahtsul masail, serta sejumlah tamu lainnya.*

Baca juga: Ganjar mengapresiasi generasi muda ikut bertransmigrasi

Baca juga: Transmigran asal Yogyakarta diharapkan segera beradaptasi di Bulungan

Baca juga: Mendes PDTT: Jangan sampai permasalahan hukum ubah kebijakan dana desa

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020