Kairo (ANTARA) - Pasukan yang setia kepada Khalifa Haftar telah menghadang sejumlah penerbangan pembawa staf Perserikatan Bangsa-Bangsa ke dan dari Libya sehingga menghambat upaya kemanusiaan dan mediasi, kata misi PBB, Rabu.

Tentara Nasional Libya (LNA) pimpinan Haftar, yang berpusat di timur, beberapa kali dalam pekan-pekan belakangan ini menolak memberikan izin mendarat bagi penerbangan reguler PBB, kata misi PBB di Libya (UNSMIL) dalam pernyataan.

LNA sejak April berupaya merebut ibu kota negara, Tripoli, dari pemerintahan yang diakui masyarakat internasional tapi sejauh ini gagal membobol pertahanan di kota itu.

Utusan PBB Ghassan Salame telah menjadi perantara antara Haftar, yang didukung Uni Emirat Arab serta Mesir, dan pemerintah Tripoli yang didukung oleh Turki.

Namun, hubungan di antara mereka selama ini sulit sementara UNSMIL telah mengutuk serangan udara yang ditudingnya dilakukan oleh LNA, kendati biasanya nama pasukan tidak disebutkan.

Para pejabat di timur menuduh Salame bersikap berat sebelah terhadap mereka. Tuduhan itu dibantah oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

UNSMIL memiliki markas yang besar di Tripoli dan memberikan bantuan kemanusiaan bagi para migran dan orang-orang yang mengungsi karena konflik.

Sumber: Reuters

Baca juga: Haftar Libya tinggalkan Moskow tanpa sepakati gencatan senjata
Baca juga: Faksi-faksi militer Libya mulai berunding di Jenewa

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020