Jakarta (ANTARA) - Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendukung penuh tumbuhnya industri dan jasa pengelolaan sampah terpadu dan lebih bertanggung jawab demi memperbaiki upaya pengelolaan sampah dari sumbernya.

"Kami di Pusat Standardisasi sangat optimistis dan positif menyambut tumbuhnya bibit-bibit menuju pengelolaan sampah yang lebih maju," kata Kepala Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan Noer Adi Wardojo dalam Acara Dukungan Standardisasi untuk Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Sampah di KLHK, Kamis.

Ia mengakui bahwa upaya mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dari sampah dapat terwujud melalui partisipasi semua pihak dalam berinovasi mengembangkan usaha pengelolaan sampah yang baru.

Melihat perkembangan dalam pengelolaan sampah di Indonesia saat ini, Noer Adi menilai ada tiga wilayah perubahan penting yang perlu didukung dan dikawal.
Baca juga: Waste4Change bantu kurangi sampah plastik dengan jasa pengelolaan

Wilayah perubahan pertama adalah munculnya produk-produk yang berbahan daur ulang.

Kemunculan produk-produk baru berbahan daur ulang tersebut, menurut dia, penting untuk didukung melalui penyiapan skema verifikasi yang tepat sehingga dapat dipertanggungjawabkan kualitasnya.

"Berbahan daur ulangnya ini perlu diverifikasi. Jadi tidak hanya klaim sepihak saja. Tetapi sudah ada skema untuk kita memverifikasi berapa persen bahan daur ulangnya," katanya.

Upaya verifikasi tersebut perlu dilakukan agar kualitas produk daur ulangnya dapat dipertanggungjawabkan.
Baca juga: Ikhtiar memaksimalkan pengelolaan sampah

"Kita optimistis bahwa industri ini akan meningkat dengan adanya upaya (verifikasi) ini. Dan kita juga harus membantu industri-industri yang sudah menggunakan bahan daur ulang," katanya.

Kemudian, perubahan lain yang perlu juga didukung adalah hadirnya startup dan inovasi-inovasi baru yang mengarah pada jasa pengelolaan sampah terpadu dari sumbernya.

"Betul bahwa saat ini urusan TPA masih harus diselesaikan. Tetapi penting untuk melihat bahwa sudah ada perbaikan, kemajuan dalam pengelolaan sampah dari kawasan, dari sumber-sumbernya," kata dia lebih lanjut.

Selain memberikan layanan pengelolaan sampah secara terpadu, pelaku jasa tersebut juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentung perlunya mengurangi sampah dan juga edukasi pemilahan sampahnya.
Baca juga: DPD mendorong revisi undang-undang tentang pengelolaan sampah

Pelaku jasa pengelolaan itu saat ini sudah menjangkau wilayah perkantoran dan juga fasilitas-fasilitas publik. Oleh karena itu, KLHK menilai layanan jasa tersebut juga perlu didorong dan didukung.

Berikutnya, area perubahan ketiga yang juga perlu didukung adalah kebutuhan teknologi incenerator untuk menangani sampah domestik.

"Bagaimanapun kita mengusahakan daur ulang. Bagaimanapin usaha untuk jemput sampah semaksimal mungkin dari kawasan. Tetap ada yang namanya residu. Residu ini harus tetap ditangani," katanya.

Melalui dukungan penuh terhadap tiga area perubahan tersebut, KLHK berharap pelaku-pelaku baru dalam industri dan jasa pengolahan sampah dapat tergerak dan ikut peduli sehingga penanganan sampah dapat lebih mudah diatasi.
Baca juga: DPRD Jabar belajar ilmu manajemen kesehatan dari Kedubes Inggris

Pewarta: Katriana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020