Jakarta (ANTARA) - "Serigala Langit" merupakan film yang berbeda dengan drama aksi yang pernah ada di Indonesia, karena melibatkan pilot pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU) dan bercerita tentang kehidupan mereka sebagai prajurit.

E-Motion Entertainment yang didukung TNI AU mengajak penonton untuk menikmati pengalaman lain dalam menyaksikan film Indonesia dengan serunya aksi dari pesawat tempur.

Produser "Serigala Langit", Arnold J Limasnax mengatakan film itu memang sengaja dibuat untuk menunjukkan kehebatan dari TNI AU. Gayung pun bersambut dan pihaknya mendapat dukungan penuh dari TNI AU.

"Kita pengin bersama-sama menunjukkan kehebatan TNI AU tapi lewat film yang komersil dengan drama agar orang-orang mau nonton. Kita ngobrol dan bersambut dengan baik," ujar Arnold dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Demi "Perburuan", Adipati Dolken belajar "perang" lewat game PUBG

Baca juga: "1917", cerita heroik Perang Dunia I dengan pengalaman visual apik


Kadispen TNI AU Marsekal Pertama (Marsma) Fajar Adriyanto mengatakan bahwa film "Serigala Langit" sangat sesuai dengan program yang ada di TNI AU yakni untuk lebih mengenalkan TNI AU khususnya kepada anak muda.

"Ini pas sekali dan bertepatan dengan keinginan kami dengan film yang anak muda apalagi sekarang kami sedang membangun imej bela negara, makanya klop," jelas Fajar.

"Serigala Langit" mengambil lokasi di Lanud Iswahyudi, Madiun, Kohanudnas TNI AU Jakarta dan Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Selain itu, film juga menggunakan alat utama sistem senjata Tentara Nasional Indonesia (Alutsista) seperti pesawat F16, T50i, sukhoi, boeing, hercules, helikopter caracal dan tim PASKHAS beserta perlengkapannya.

Film arahan sutradara Reka Wijaya ini bercerita tentang Gadhing Baskara (Deva Mahenra), seorang pilot tempur baru di Skadron Serigala Langit. Rasa percaya dirinya yang tinggi untuk selalu menjadi yang terbaik membuatnya jadi arogan. Namun di balik sikapnya tersebut, dia menyimpan persoalan pribadi yang berkaitan dengan masa lalu.

Saat itu, Skadron Serigala Langit berada di bawah komando Marsekal Pertama Erik (Donny Damara) yang bertindak sebagai Komandan Landasan Udara tengah berada dalam misi untuk mengawal sekaligus mengantarkan seorang perempuan asing bernama Helen (Christina Danilla).

Tami (Bunga Jelitha) kemudian ditugaskan untuk mengantar Helen dengan pesawat Herkules dan misi tersebut haruslah berhasil. Di sisi lain, Gadhing mengagumi Tami, dia pun bercerita pada Nadya (Anya Geraldine) teman masa kecilnya.

Baca juga: Deva Mahenra cedera saat syuting di hutan lereng Merapi

Baca juga: Deva Mahenra canggung berperan jadi guru agama


Deva mengaku bangga bisa terlibat dalam "Serigala Langit" apalagi dia dapat mencoba berbagai pesawat tempur yang tidak bisa dinaiki oleh semua orang.

"Rasanya luar biasa, senang, bangga. Dari banyaknya film saya, nenek saya paling bangga dengan film ini. Karena kita tahu ya orang tua itu punya mimpi yang dititipkan ke anak-anaknya. Nah orang tua saya pengin saya jadi TNI dan terwujud di film ini," kata Deva.

Film nama-nama di atas, film ini juga dibintangi oleh Yoshi Sudarso, Dian Sidik, Dede Yusuf, Wanda Hamidah, Damara Finch, Randy Pangalila, Sekar Sari, Yayu Unru, Cristina Surya dan Prabu Revolusi. "Serigala Langit" dijadwalkan tayang pada April 2020.

Baca juga: Marsha Aruan ingin main film perang

Baca juga: Jessica Alba akan bintangi film perang Korea?

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020