Mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang dinyatakan positif tidak akan diizinkan meninggalkan kapal
Tokyo (ANTARA) - Jepang akan mengizinkan beberapa penumpang lanjut usia yang dinyatakan negatif virus corona untuk meninggalkan kapal pesiar Diamond Princess lebih cepat dari jadwal berakhirnya masa karantina, saat 44 kasus baru ditemukan di kapal itu.

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato, pada Kamis, mengatakan para penumpang lansia yang kondisinya stabil atau berada di kamar-kamar tanpa jendela akan diizinkan meninggalkan kapal pada Jumat (14/2), lebih cepat dari jadwal yang ditentukan yakni 19 Februari 2020. Mereka akan menyelesaikan sisa masa karantina di darat.

Dengan jumlah orang yang terinfeksi di kapal pesiar mencapai 218 ditambah satu petugas karantina, kekhawatiran telah dikemukakan tentang kondisi di kapal, di mana sekitar 3.500 orang masih berada di dalamnya.

Kapal itu dikarantina pada saat tiba di Yokohama, dekat Tokyo, pada 3 Februari setelah seorang pria yang turun dari kapal di Hong Kong sebelum melakukan perjalanan ke Jepang didiagnosis dengan virus yang sekarang telah menewaskan lebih dari 1.350 di daratan Cina.

Sekitar 80 persen penumpang kapal berusia 60 tahun atau lebih, dengan 215 orang berusia sekitar 80 tahun dan 11 diantaranya berusia sekitar 90 tahun, menurut media Jepang. Kapal biasanya memiliki 1.100 awak dan kapasitas 2.670 penumpang.

"Kami akan melakukan segala upaya untuk memastikan keselamatan dan ketenangan pikiran orang-orang," kata Kato pada konferensi pers yang disiarkan televisi, tanpa mengonfirmasi jumlah penumpang yang mungkin meninggalkan kapal lebih cepat dari jadwal.

Menteri itu mengatakan mereka yang memenuhi kriteria dan ingin turun akan ditempatkan di fasilitas yang disediakan oleh pemerintah Jepang.

Mereka yang telah melakukan kontak dekat dengan orang-orang yang dinyatakan positif tidak akan diizinkan meninggalkan kapal, kata dia.

Diamond Princess yang berbendera Inggris dikelola oleh Princess Cruise Lines, salah satu perusahaan pelayaran terbesar di dunia dan unit Carnival Corp.

Kantor berita Kyodo mengatakan 44 kasus tambahan termasuk 43 penumpang dan satu anggota awak, dengan jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Jepang naik menjadi 247, termasuk yang terinfeksi pada di kapal tersebut.

Baca juga: 39 orang lainnya di kapal pesiar Jepang terbukti positif COVID-19

Baca juga: Sebanyak 60 orang baru terinfeksi virus corona di kapal pesiar Jepang


Penyebaran virus telah menimbulkan kekhawatiran akan berdampak pada Olimpiade Musim Panas yang akan diadakan di Tokyo mulai 24 Juli.

Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Yoshiro Mori menegaskan bahwa Olimpiade akan berjalan sesuai rencana.

"Saya ingin menegaskan dengan jelas bahwa pembatalan atau penundaan Olimpiade Tokyo tidak dipertimbangkan," katanya pada awal pertemuan dengan Ketua Komisi Koordinasi Komite Olimpiade Internasional John Coates, Kamis.

Ratusan infeksi telah dilaporkan di puluhan negara dan wilayah selain China, tetapi hanya dua orang yang meninggal karena virus di luar daratan China, yakni satu orang di Hong Kong dan satu orang lagi di Filipina.

Warga negara Jepang yang telah tinggal di hotel atau fasilitas lain sejak kembali dengan empat penerbangan sewa dari pusat epidemi di Wuhan, China, telah mulai pulang.

Sebanyak 197 orang yang diterbangkan pada 29 Januari dan dites negatif berada di rumah atau dalam perjalanan, sementara 200 atau lebih orang dari penerbangan kedua bisa pulang pada hari Kamis, seperti dilaporkan NHK.

Sumber: Reuters

Baca juga: Seluruh WNI di kapal pesiar Diamond Cruise dinyatakan sehat

Baca juga: Masa observasi 78 WNI kru kapal Jepang berakhir 19 Februari 2020

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020