Jakarta (ANTARA) - Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghelat Formula E di kawasan Ancol, bukan di kawasan Monas yang merupakan cagar budaya.

"Saya minta kepada Pak Gubernur kalau mau dilaksanakan jangan di Monas ataupun GBK. Kita 'kan punya tempat sendiri di Ancol, itu punya DKI," kata Edi seusai menemui Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Setya Utama di kompleks Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis.

Pertemuan Edi dengan Sekretaris Kemensesneg untuk mengklarifikasi sejumlah hal terkait dengan revitalisasi dan penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Penyelenggara: Proyek lintasan Formula E Monas tak ganggu cagar budaya

Baca juga: Ketua DPRD jawab kritik PSI soal Formula E

Baca juga: DPRD DKI tak permasalahkan kenaikan anggaran Formula E


Edi mengatakan bahwa perhelatan Formula E di Ancol dapat meningkatkan sisi pendapatan pariwisata, terlebih Ancol merupakan tempat yang besar dan tidak tertutup.

"Penonton bisa masuk. Bisa dapat uang dari tiket atau hotel," katanya menegaskan.

Edi mengatakan bahwa kawasan Monas yang merupakan kawasan hijau, tidak boleh dirombak dengan memasang beton dan sebagainya. Selain itu, Monas juga cagar budaya.

"Kenapa, kok, Monas dikelilingi pagar tertutup, itu karena Monas situs sejarah yang harus dilindungi. Pada Zaman Pak Sutiyoso, mungkin, ya, ditaruh rusa," katanya.

Ia juga menegaskan Monas daerah resapan yang semestinya tidak boleh dibeton secara permanen.

Baca juga: Formula E jadi momentum terbangunnya industri lokal kendaraan listrik

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020