Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan setuju Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan anak-anak terafiliasi Islamic State Iraq and Syria (ISIS) eks-Warga Negara Indonesia (WNI) di bawah umur kembali ke Indonesia.

"Karena kita bicara anak-anak, itu juga dijadikan... apa namanya... salah satu pemikiran oleh pemerintah untuk bisa juga memberikan pengecualian buat mereka. Saya setuju," kata Nico saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Ia mengapresiasi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan bahwa pemerintah masih akan memberikan peluang untuk anak-anak usia di bawah 10 tahun yang berstatus yatim piatu untuk kembali ke Tanah Air.

Namun, mantan presenter televisi itu meminta Presiden berhati-hati menyikapi persoalan anak-anak ISIS eks-WNI ini. Karena, menurut dia, Presiden harus memperhatikan betul kriteria anak di bawah umur yang mau diberi peluang untuk dipulangkan itu.

"Anak umur berapa, spesifik, jangan anaknya sudah kayak kemarin. Anak-anak kecil sudah mengangkat senjata juga," kata Nico.

Kalau seumpamanya anak yang ingin dipulangkan itu anak-anak bayi, dan ada neneknya di Indonesia, atau ada ibunya, atau orang yang bisa menjaga dan mengaturnya di Indonesia, hal itu sangat disetujui sekali oleh Nico.

"Kalau bayi, saya setuju. Bayi tidak mengetahui apa-apa. Lalu ada orang tuanya, neneknya, ada yang mau mengasuh. Silakan, kalau saya sangat setuju kalau bayi itu," kata Nico.

"Tapi kalau yang sudah SMP, saya enggak tahu ya, bukannya saya enggak mau berpihak ya. Tapi mereka sudah dikotori begitu, bagaimana caranya itu?" kata Nico pula.

Nico khawatir sekali, dan ia mengaku terbayang foto anak-anak yang menjadi korban bom ketika melihat anak-anak itu. Ia pun bertanya, di mana keadilan untuk mereka?

Ia ingin itu menjadi cara berpikir pemerintah DPR RI, dan juga masyarakat luas soal ISIS eks-WNI, supaya semuanya bersikap adil. Karena itu, pemerintah harus berhati-hati sekali kalau ingin memutuskan pemulangan soal anak-anak itu.

"Tapi saya setuju dengan sikap pemerintah," pungkas dia.

Baca juga: Tolak pulangkan eks-ISIS, Hikmahanto: Indonesia tidak langgar HAM

Baca juga: Pemerintah tolak eks ISIS, Peneliti: Tepat tapi waspada balas dendam

Baca juga: Pengamat: Hati-hati pulangkan anak-anak eks ISIS

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020