Jakarta (ANTARA) - Perempuan yang sudah berusia 14 tahun tetapi organ seks sekunder yakni payudara tak tumbuh bisa menjadi masalah, salah satunya berisiko tidak mengalami menstruasi.

Lantas, apa tandanya payudara yang tak tumbuh, dan bedanya dengan kaum wanita berukuran payudara kecil?

“Payudara tidak tumbuh itu bukan lihat bra-nya nomor berapa. Tetapi lihat bahwa payudara itu fungsinya untuk menyusui. Jadi yang dilihat itu putingnya, bukan cup-nya," ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Kanadi Sumapraja di Jakarta, Kamis.

"Kalau misalnya dia (payudara) besar tetapi putingnya tidak keluar, itu bukan payudara yang normal,” kata dia.

Baca juga: Ini yang terjadi kalau tak puas dengan ukuran payudara

Baca juga: Teknologi AI Google bisa untuk mendeteksi kanker payudara


Penyebab payudara tak tumbuh, sama halnya seperti terjadinya gangguan menstruasi adalah hormon estrogen.

Dengan kata lain, tidak munculnya puting menggambarkan situasi hormon estrogen di dalam tubuh seorang wanita.

“Kalau puting tidak keluar, artinya yang mematangkan perkembangan payudara itu hormon. Gangguan menstruasi terkait dengan belum matangnya payudara," kata dia.

"Salah satu cara menilainya dengan melihat secara objektif bagaimana gambaran puting. Itu juga bisa menggambarkan hormon estrogen, karena yang memicu pematangan payudara itu hormon estrogen,” papar Kanadi.

Jika payudara tak tumbuh, maka rahim tak akan tumbuh karena pertumbuhan payudara diikuti perkembangan rahim. Pada akhirnya, mereka dengan payudara tak tumbuh terganggu kesuburannya.

Sementara dari sisi ukuran, para perempuan dari ras tertentu seperti mongoloid cenderung memiliki ukuran payudara yang lebih kecil ketimbang ras kaukasia.

“Yang kita lihat dari mekanisme pematangan payudara itu keluarnya puting. Ada ras tertentu yang ukuran payudaranya tidak besar seperti ras mongoloid, biasanya tidak terlampau besar. Beda dengan kaukasia,” tutur dia.

Baca juga: Kecerdasan buatan Google mampu kenali kanker payudara

Baca juga: Berat badan turun, risiko kena kanker payudara lebih rendah

Baca juga: Mewarnai rambut bisa tingkatkan risiko kanker payudara

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020