Tidak mengizinkan penumpang kapal pesiar AIDIvita turun hanya solusi sementara untuk mencegah masuknya penyakit tersebut
Hanoi (ANTARA) - Vietnam menolak masuk kapal pesiar milik Jerman dengan lebih dari 1.000 penumpang atas kekhawatiran infeksi virus corona di kapal tersebut, demikian laporan media pemerintah, Jumat.

Otoritas di Provinsi Quang Ninh, rumah bagi situs warisan dunia UNESCO, Ha Long Bay, pada Selasa memutuskan untuk tidak mengizinkan penumpang kapal AIDAvita turun pada Kamis, menurut Kantor Berita Vietnam (VNA).

"Kapal itu merapat di Filipina, Malaysia dan Singapura, yang semuanya melaporkan kasus virus corona," kata VNA.

"Tidak mengizinkan penumpang kapal pesiar AIDIvita turun hanya solusi sementara untuk mencegah masuknya penyakit tersebut," kata VNA mengutip pejabat setempat.

AIDA Cruises Jerman, pemilik AIDAvita, tidak langsung menanggapi permintaan untuk berkomentar. Disebutkan AIDA Cruises merupakan anak perusahaan Carnival Corp yang berbasis di Miami.

Kapal pesiar itu meninggalkan pelabuhan Coron di Filipina pada 10 Februari untuk menuju Vietnam melalui Laut China Selatan, menurut data yang dirilis situs pelacak kapal Marine Traffic.

Kapal itu dijadwalkan mengunjungi Ha Long Bay di Vietnam utara pada Sabtu kemudian melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Vietnam Da Nang, Nha Trang, dan Kota Ho Chi Ming mulai 16-20 Februari, menurut situs yang melacak pelayaran kapal, CruiseMapper.

Hingga Jumat malam kapal pesiar AIDAvita berada di 176 km di sebelah selatan ibu kota Thailand Bangkok, demikian Marine Traffic.

Penumpang dari kapal pesiar Carnival Corp lainnya, MS Westerdam, menghabiskan dua pekan di laut setelah ditolak masuk oleh lima negara termasuk Thailand, atas kekhawatiran virus corona sebelum mereka mulai turun di Kamboja pada Jumat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Penumpang kapal pesiar turun di Kamboja setelah ditolak lima negara
Baca juga: Jepang akan izinkan lansia tinggalkan kapal pesiar Diamond Princess

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020